Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Ir. H. Rosyadi, M.Si dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Riau berkunjung ke LLDIKTI Wilayah X.
Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan LLDIKTI Wilayah X Ely Susanti, SE, MM didampingi Kasubbag Kemahasiswaan Ida Suryanti, SE, MM menerima kunjungan tersebut dalam rangka dialog terkait program kemahasiswaan di ruang sidang lantai 2, Kamis (31/1).
Turut hadir Wakil Rektor III Universitas Bung Hatta selaku Ketua Forum Komunikasi Bidang Kemahasiswaan (Forkomawa) LLDIKTI Wilayah X Dr. Diana Kartika dan Wakil Rektor III Universitas Baiturrahmah selaku Ketua Forkomawa Sumatera Barat Amrullah, M.Si.
Pada kesempatan tersebut, selain berdialog dengan mahasiswa Ely juga memaparkan tentang program kerja LLDIKTI Wilayah X khusus bidang kemahasiswaan.
Dalam waktu dekat, kata Ely 21 Februari direncanakan launching Entrepreneurship Award III di STT Ibnu Sina Batam. Kami berharap mahasiswa di lingkungan LLDIKTI Wilayah X ikut aktif berpartisipasi dalam mengirimkan proposal kewirausahaan pada ajang tersebut.
Selanjutnya, LLDIKTI juga akan melaksanakan ToT Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI). Pada KDMI mahasiswa dituntut memiliki wawasan yang luas, kemampuan berbahasa yang baik dan kemampuan berargumentasi.
Berikutnya, Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (On Mipa) yang serentak dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Maret 2019 di Pekanbaru.
Selain itu, Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres), National University Debating Championship (NUDC) juga tetap dilaksanakan. “Persiapkan diri sebaik mungkin untuk mengikuti program tersebut,“ ucap Ely.
Tidak hanya itu, LLDIKTI Wilayah X juga akan memberikan bantuan kepada Unit Kegiatan Kemahasiswaan PTS. Ini dilakukan untuk memotivasi, menunjang prestasi mahasiswa dalam membuat karya tulis, menulis, peningkatan kreatifitas serta ikut pada lomba tingkat nasional.
“Tahun ini, LLDIKTI Wilayah X menyediakan bantuan dana sebesar 5 juta rupiah untuk Unit Kegiatan Mahasiswa. Silakan kirimkan proposal terkait penyelenggaraan kegiatan seperti workshop, seminar, lomba dan sebagainya,” jelas Ely.
Ely mengingatkan selain aktif berorganisasi, mahasiswa tetap harus disiplin di bidang akademik. Tentunya harus seimbang prestasi akademik dan kesuksesan dalam berorganisasi. Karena IPK yang tinggi tidak menjamin kesuksesan di dunia kerja.
Wakil Rektor III UIR Ir. H. Rosyadi, M.Si menjelaskan bahwa UIR sudah memiliki desa binaan, yaitu Kampung Sakai suku asli di Riau. Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dosen kita arahkan ke sana sesuai dengan bidang keilmuwan masing-masing.
“Pada desa binaan UIR, selain dosen mahasiswa juga ikut terlibat. Kami berharap bisa memenangkan hibah bina desa Kemenristekdikti untuk mengoptimalkan kontribusi mahasiswa pada program tersebut.” Ucap Rosyadi.
Dalam dialog tersebut, Presiden BEM UIR Hengky Primana mengatakan selain aktif di bidang akademik, kami juga aktif pada desa binaan yang dimiliki Universitas Islam Riau.
“Bersama masyarakat kami melaksanakan beberapa kegiatan dalam pengembangan pendidikan dan juga bercocok tanam,” tutur Hengky.
Sementara itu, Diana Kartika mengingatkan agar mahasiswa tidak melupakan pilar pendidikan Indonesia. Nilai-nilai seperti keilmuwan, karakter, nilai kebangsaan, pancasila, dan kesadaran akan ketatnya daya saing tetap harus diperhatikan. (HR)
