Sabtu 27 Oktober 2018, Majelis Bincang Riau dari Melayu untuk Indonesia mengadakan seminar dan diskusi panel, dengan tema “Mengungkapkan Asa Daerah, Menggugah Kearifan dan Keberpihakan Pusat”, di Gedung Daerah Pekanbaru. Kegiatan diselenggaran dalam memperingati 90 Tahun Hari Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928 – 28 Oktober 2018) dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat Riau.
Pada kegiatan tersebut, Dosen PWK FT UIR, Ir. Mardianto Manan, MT, yang juga Tokoh Masyarakat Riau, menyatakan , “Meskipun saat ini Riau sudah begitu banyak memberikan seluruh potensinya untuk Indonesia. Sangat disayangkannya, rupanya tidak berimbas kepada masyarakatnya.
Seluruh yang kita berikan untuk Indonesia ini jangan dipandang sebelah mata. Fakta di lapangan bahwa kemiskinan di Riau menggurita. Riau seakan-akan dianggap tidak ada apa-apanya.” Beliau berperan aktif sebagai panelis dalam kegiatan seminar dan diskusi tersebut.
Hadir pada kegiatan tersebut mantan ketua DPRD Riau, drh. Chaidir, yang menilai bahwa arahan dan petunjuk dari pemerintah pusat banyak yang tidak sesuai dari apa yang diharapkan oleh rakyat Riau.
Sedangkan dimata Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi menilai bahwa kekuarangan yang kini mereka rasakan itu akan mereka jadikan batu loncatan untuk terus menggali lagi potensi yang ada termasuk SDA milik mereka demi kemakmuran masyarakatnya.
“Kami akan terus menggali potensi seperti hutan, perkebunan sawit, migas dan lainnya melalui proses demokrasi yang akan datang. Agar Riau mampu bangkit maju dan sejahtera,” jelasnya. Prof. Dr. H. Detri Karya, SE.Ak, mantan Rektor UIR juga hadir dalam kegiatan tersebut.
