Pekanbaru, UIR : Perayaan Milad ke 42 Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (Faperta UIR) selain diisi dengan Kuliah Motivasi Agribisnis oleh Dr. Bayu Krisnamurthi juga Seminar Nasional Technology Inovation of Smart Farming for Milenial Generat in 4.0 Industrial Revolution.
Seminar Nasional yang digelar Sabtu pagi (26/10) di Aula Faperta UIR, Perhentian Marpoyan, Pekanbaru menampilkan dua pembicara kunci (keynote speaker) yakni Prof. Helmi, Ph.D.(Ketua Program S3 Studi Pembangunan dan Koordinator SDGs Lab, Program Pascasarjana – Universitas Andalas (Unand) Padang. Sesi ini langsung dimoderatori oleh Dr. Ujang Paman Ismail.
Prof. Helmi dan Prof. Andi dalam makalah nasing-,masing membahas soal smart farming yang mengutamakan berbagai inovasi di bidang pertanian sebagsi tuntutan dan perubahan zaman.
Pembicara lain adalah Prof. Dr. Andi M. Sakir, MS. (Staf Ahli Kementan RI dan Ketua Peragi Pusat. Sebelumnya Sebelumnya Andi merupakan Ka. Litbang Kementan RI.
Selain itu, pada sesi lain tampil pula sejumlah pembicara yakni Estika Dewi Darwis (PT. ESPAN), Warsito (Asosiasi Aren Indonesia), Agus Sutawijaya (PT. KAKI), Eli Gusriani, S.Sos (Hospitality Institute) dengan moderator Dr. Fahrial, SP, SE, M.Si. Pada sesi lain juga tampil para dosen dan peneliti dari berbagai universitas dan institusi dengan moderator bergantian Dr. T. Edy Sabli, Dr. Siti Zahrah, Dr. Saipul Bahri, Dr. Elinur, Dr. Syarifah Ulfa dan Dr. Fathurrahman.
Dekan Faperta UIR, Dr. Ujang Paman Ismail, M.Agr di awal acara menyampaikan rasa bangga atas Milad ke 42 Faperta UIR yang dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan Kuliah Motivasi, Seminar Nasional Smart Farming, Temu Akbar Alumni dan kegiatan lomba keluarga besar Faperta UIR.
Ujang Paman selanjutnya mengungkapkan berbagai capain yang berhasil diraih. Di antaranya, ketiga prodi yang ada yakni Agrotek, Agribisnis dan Budidaya Perairan berhasil meraih akreditasi A. Saat ini jumlah mahasiswa sebanyak 2.171 orang, 2.249 alumni (1.502 Agrotek, 712 Agribisnis dan 265 Budidaya Perairan.
Berbagai kerjasama terus dilakukan dengan berbagai lembaga baik dalam maupun luar negeri di antaranya Saga University (Jepang), UiTM (Malaysia) dan lain-lain. Pada acara Seminar Nasional ini juga ditandai dengan penandatanganan MoU dengan beberapa pihak antara lain Puslitbang Perkebunan, Dinas Perikanan Kota Pekanbaru dan sejumlah pihak swasta.
Menurut Ujang Paman, dampak langsung era Revolusi Industri 4.0 bagi Faperta UIR terkait perbaikan kurikulum, mengarahkan kegiatan kuliah ke arah praktik lapangan, mempertajam kompetensi.
”Perkuliahan tak cukup hanya teori tapi perlu pengarahan pada kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan kewirausahaaan,” ucap Doktor Agribisnis dari Jepang ini.
Laporan : HUMAS UIR
