Email

Kontak

Email

Kontak

Laporan Umroh (1) ‘Alhamdulillah, Kami Mendarat di Madinah’

Laporan Umroh (1)
‘Alhamdulillah, Kami Mendarat di Madinah”

Airbus LionAir flight JT 0084 mendarat ‘mulus’ tanpa hambatan. Burung besi yang membawa lebih dari 400 penumpang itu tiba di Prince Mohammed Bin Abdulaziz Int. Airport pukul 17.21 waktu Arab atau 21.20 Wib setelah terbang delapan jam dari Kuala Namu Medan.

Cuaca di Madinah terasa lebih dari dingin. Rombongan umroh Universitas Islam Riau yang bergabung dengan PDA Travel tampak sehat wal’afiat. Tak terlihat gangguan keletihan pada fisik mereka. Di Lion Air selain PDA Travel terdapat pula jemaah travel lain seperti Silver Silk, Penjuru Wisata Negeri dan RHW.

”Alhamdulillah. Kita sudah sampai di Madinah,” kata Fahridar Hasibuan, Ketua Rombongan Umroh UIR.

Rasa syukur itu berbalut duka setelah salah seorang dari lebih 400 jemaah wafat dalam pesawat dua jam jelang pendaratan. Nurhayati binti Ibrahim Umar, jemaah PDA asal Pontianak menghembuskan nafas terakhir di kursi duduknya. Tak diketahui, kapan almarhumah berusia 71 tahun itu pergi menghadap Sang Khalid.

Pukul 15.20 waktu Arab, awak kabin sempat memberi pengumuman kalau ada jemaah yang sakit. Juga meminta bantuan jemaah kalau-kalau ada diantara penumpang yang berprofesi sebagai dokter. Tetapi 20 menit kemudian, pramugari kembali mengumumkan telah meninggal dunia Ibu Nurhayati binti Ibrahim Umar. ”Mari sama-sama kita kirimkan alfatihah untuk almarhumah”, ujar pramugari. Innalillahi wainna ilaihi rojiuun.

Nurhayati tinggal di Pontianak, dan duduk di bangku 44 bagian tengah. Menurut Fahridar Hasibuan, almarhumah berangkat umroh bersama ponakannya yang tinggal di Pekanbaru.

”Kata ponakannya almarhumah sudah mulai sakit sejak berangkat,” kata Fahridar yang akrab disapa Ucok. Ucok duduk di kursi nomor 40 persis di depannya almarhumah.

Pukul 22.15 waktu Arab usai makan malam di Alfayroz Assalam Hotel, dan mandi, UIR Group bergegas meninggalkan hotel menuju Haram (Masjid Nabawi) untuk Isya jama’ takhir maghrib. Beberapa menit kemudian cahaya haram mulai terlihat dibalik hotel-hotel pencakar langit yang mengelilingi haram.

Kami pun mempercepat langkah. Untuk bisa segera masuk ke haram. Suhu kota Madinah makin dingin. Halaman masjid yang luas dan dingin mendorong jemaah memsegerakan langkah menuju pintu masjid. Tak sedikit pula yang kembali ke hotel karena usai ibadah.

Kawan-kawan merasa ini waktu yang pas beribadah. Selain waktunya sudah mendekat ke tengah malam, raudah diperkirakan sepi penghuni sehingga banyak waktu bisa mengadu nasib kepada Allah.

Tapi kiraan itu jauh dari harapan. Masjid masih terlihat ramai. Jamaah dari berbagai penjuru dunia tampak mengisi waktu-waktu mereka untuj beribadah. Ada yang shalat, zikir juga tadarusan. Satu persatu pun dari kami menyelesaikan fardhu Isya. Sudirman, Rusli, dua diantara rombongan jemaah umroh UIR mulai mengangkat takbir. Begitupun yang lainnya. Semua rombongan jemaah UIR berada di Haram.

Jarum jam bergerak ke angka 23.15 waktu Arab. ”Kita ke raudah Pak,” Isman Samad mengajak rombongan. Ajakan itu pun diamini oleh yang lain. Mereka bergegas menuju ke tempat yang kata Baginda Nabi itu, mustajab untuk berdoa. Upss. Ternyata makin midnight raudah bukannya semakin sepi. Antriannya terlalu panjang.

Ratusan jemaah dari Afganistan, Mesir, India dan Afrika telah berdiri lebih awal. Rasa cemas pun mulai datang. Kalau antrian diikuti bisa-bisa dua jam kemuduan baru kebagian sujud di Raudah. Sementara jemaah belum istirahat. Rasa capek menempuh perjalanan panjang dari Tanah Air masih tersisa.

”Kita belum rehat. Bagaimana kalau kita lanjutkan esok usai subuh,” kata Sudirman. Kami pun meninggalkan cahaya Haram berjalan menuju makam Baginda Nabi, Abu bakar dan Umar, yang letaknya bersebelahan dengan raudah, dekat pintu Baqi.

”Semoga rahmat Allah, dan berkah-Nya terlimpah kepadamu, wahai Nabi Muhammad. Ya Allah, berilah beliau kedudukan tinggi di surga dan kemuliaan, serta bangkitkanlah beliau di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya. Ya Allah, limpahkanlah kepada-Nya sebaik-baik pahala, beliau yang telah menyampaikan risalah kepada umatnya.”

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Related Posts

Jl. Kaharuddin Nasution 113,
Pekanbaru 28284
Riau - Indonesia

FOLLOW UIR

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Skip to content