Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Dr. (HC). H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. datang dan memberikan kuliah umum sebagai bagian dari kunjungan kerja Kementerian Perdagangan kepada ratusan mahasiswa Universitas Islam Riau, pada Senin (26/9/2022) yang dilaksanakan di Auditorium Gedung Rektorat Universitas Islam Riau, dengan mengangkat tema “Menjaga Kinerja Perdagangan di Tengah Ketidakpastian Global”.
Hadir turut mendampingi Menteri Perdagangan diantaranya Bupati Siak Drs. Alfendri, M.Si, Anggota DPR RI Dapil Riau Dr. H. Jon Erizal, S.E., M.B.A, beserta jajaran FORKOPIMDA Pekanbaru, Dari UIR hadir Ketua Umum YLPI Riau Dr. H. Nurman, S.Sos., M.Si., Wakil Rektor 1 Dr. H. Syafhendry, M.Si., Wakil Rektor 2 Dr. Firdaus AR, S.E., M.Si., AK, CA., Wakil Rektor 3 Dr. Admiral, SH., M.H., dan pimpinan Fakultas serta kepala biro dan unit selingkungan UIR.
Dalam sambutannya Rektor UIR Prof Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L mengatakan, selamat datang kepada Menteri Perdagangan dan berharap dengan kedatangan Mendag ke UIR dapat memberikan manfaat untuk seluruh mahasiswa yang hadir
“Seluruh civitas akademika UIR sangat bahagia atas kunjungan pak Zulkifli Hasan dan suatu kebanggann juga bagi kami, semoga dengan kedatangan mendag memberikan kuliah umum dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa UIR yang haus akan ilmu” ujar Syafrinaldi
Acara lalu dilanjutkan dengan Kuliah Umum yang diberikan oleh Zulkifli Hasan, dalam materi yang disampaikan Zulkifli banyak menyoroti mengenai demokrasi, geopolitik, sumber daya alam, sektor perkebunan sawit di Riau hingga menyoroti berbagai metode pemerintah dalam menyiasati dan menganulir kebutuhan pasar mengenai bahan – bahan pokok
“Menjaga ketersediaan bahan pokok khususnya pangan secara merata dengan harga yang terjangkau, hingga saat ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi kita harus melakukan impor yang cukup besar pada beberapa bahan kebutuhan pokok seperti gandum, gula, serta beras” ungkap Zulkifli
Untuk itu maka Zulkifli menjelaskan bahwa strategi pemerintah untuk menanggulangi permintaan kebutuhan bahan pokok yang tinggi dan mensubsidi nya adalah dengan membeli langsung kebutuhan pokok tersebut langsung ke petani, yang hingga saat ini hasil panen dari petani Indonesia sebenarnya sudah cukup bisa memenuhi kebutuhan bahan pokok negara.
“Menjaga neraca perdagangan tetap surplus dengan membuka akses pasar dan meningkatkan ekspor secara berkualitas adalah bagian penting dari pertumbuhan ekonomi” pungkasnya
Selanjutnya, dalam kuliah umum tersebut Zulkifli menambahkan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan ekspor sawit Indonesia adalah dengan kebijakan Flush outekspor CPO dan produk turunanya serta kebijakan perubahan formula dan periode penetapan harga referensi CPO yang menjadi acuan pembayaran Bea Keluar dan pungutan Ekspor CPO dan turunanya. (kh/hms)
