Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ini terhitung sekitar 60% pendapatan daerah diperoleh dari pajak.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda terhadap manfaat dan fungsi perpajakan, maka perlu dilakukan edukasi pajak untuk meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi sehingga mau berkontribusi membayar pajak.
Menilik hal tersebut mahasiswa perlu memahami esensi pajak. Untuk itu Universitas Islam Riau (UIR) Bersama dengan Direktoral Jendral Pajak (DJP) Provinsi Riau berencana untuk memasukkan mata kuliah perpajakan di seluruh Program Studi (prodi).
Dr. Kurnia Hastuti, S.T., M.T selaku Kepala Biro Administrasi dan Kemahasiswaan (BAAK) saat melakukan sharing session pada Selasa, (23/05/2023) menjelaskan saat ini UIR memiliki beberapa matakuliah wajib nasional terdiri dari Bahasa Indonesia, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Pendidikan Agama Islam. Terdapat juga mata kuliah wajib UIR terdiri dari Pendidikan Agama Islam, Bahasa Inggris, Kewirausahaan, Literasi dan Teknologi Digital.
“Dari Rencana Pembelajaran Siswa yang telah kami susun mungkin nanti mata kuliah Perpajakan ini dapat kita sisipkan pada mata kuliah wajib UIR. Diperkirakan semester ganjil September mendatang sudah bis akita realisasikan”, papar Dr. Kurnia Hastuti, S.T., M.T.
Wakil Rektor II Dr. Firdaus, AR, S.E., M.Si., AK.,CA tentunya menyambut baik hal ini. Ia mengatakan nantinya mata kuliah Perpajakan dapat diselipkan pada salah satu mata kuliah wajib UIR seperti Kewirausahaan atau Pendidikan Agama Islam.
Ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga terdorong kepatuhan perpajakan secara sukarela yang telah tertuang dalam Nota Kesepemahaman Kementrian Keuangan RI dengan Kemendikbud Ristek nomor MoU-4/MK.03/2016. (hms/smh)
