Terdapat berbagai cara untuk mengetahui karakter serta sifat dan kecenderungan seseorang untuk menyukai suatu hal. Tidak hanya melalui bahasa tubuh serta aktivitas apa yang sering dilakukan tetapi bisa juga melalui tulisan tangan. Goresan tinta di secarik kertas bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui karakter seseorang pun begitu juga dengan bentuk tanda tangan yang tentunya setiap orang punya karakter dan ciri khas nya sendiri sebagai wujud interpretasi dirinya.
Dalam dunia psikologi terdapat suatu ilmu yang bertujuan untuk bisa memprediksi karakter sehari-hari seseorang melalui tanda tangan dan bagaimana seseorang tersebut menggoreskan tulisannya pada secarik kertas yaitu Grafologi.
Grafologi merupakan suatu ilmu untuk membaca tulisan tangan, karena tulisan tangan tidak sesederhana yang bisa dibayangkan.Tulisan tangan merupakan sesuatu yang kompleks karena didalam sebuah tulisan ada proses kognitif yang kompleks yang juga disertai dengan proses emosi dan dimanifestasikan dalam aktivitas motorik sehingga menghasilkan tulisan
Sigit Nugroho, M.Psi., Psikolog salah satu dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau mengatakan bahwa dalam menulis bagi seorang manusia bukanlah sebuah hal yang sesederhana itu, ada aktifitas yang juga melibatkan memori, imajinasi sekaligus pengambilan keputusan untuk menentukan bentuk tulisan yang diinginkan
“Kemampuan prediksi pada grafologi sangat tergantung pada kualifikasi seorang grafolognya, harus di dukung oleh pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, jam terbang yang tinggi penguasaan cara pembacaan yang baik, dan sensitivitas akan meningkatkan persentase grafolog dalam membaca tulisan” ujar Sigit
Keempat hal tersebut juga menerangkan bahwa sebenarnya tidak ada sebuah rumus yang benar-benar baku terhadap penilaian sebuah karakter berdasarkan prediksi penilaian berdasarkan tulisan tangan saja. Karena Sigit juga katakan dalam keilmuan grafologi sangat tinggi unsur subjektivitasnya.
Pada bidang industri contohnya saja korporasi, beberapa perusahaan besar memakai grafologi sebagai dasar asesmen untuk recruitment para pekerja. Begitupun di bidang perbankan semua bank-bank di Swiss juga memakai grafologi guna untuk autentikasi tanda tangan demi menjaga tingkat keamanan dari pemalsuan dokumen.
Lebih lanjut, Sigit katakan bahwa grafologi selain berguna untuk membaca karakter atau kepribadian ilmu ini juga berguna untuk proses terapi. Prosesnya disebut sebagai Graphotherapy, sehingga pada proses terapi ini bagi klien menulis dapat berfungsi sebagai rilis emosi yang akan membantu untuk menyadari masalah, menjadi media katarsis sehingga persoalan dapat masuk ke wilayah kesadaran hingga memungkinkan bagi terapis untuk membantu dilakukannya proses penyadaran.
Untuk di Indonesia sendiri tidak ada lisensi khusus untuk melakukan grafologi. Karena grafologi bukanlah standar baku dalam suatu pemeriksaan atau asesmen. Perlu juga adanya pelatihan yang berkualitas yang harus diikuti. Bahkan di Belanda seperti di Utrecht University grafologi tersebut dipelajari sampai level doktoral pada studi psikologi yang dalam
Selanjutnya diungkapkan Sigit Nugroho grafologi merupakan suatu ilmu yang tua, sudah dipakai sejak zaman China kuno. Pada abad ke 17 populer di italia, grafologi digunakan sebagai cara untuk membaca karakter seseorang. Namun suatu hal yang perlu disadari bahwa unsur subjektifitasnya cukup besar sehingga keahlian membaca tulisan tersebut memang sangat tergantung pada keahlian pembacanya.(kh/hms)
sumber foto : Syndromebahasa.com