Lazimnya bagi seorang mahasiswa syarat utama untuk menamatkan pendidikan di bangku perkuliahan harus membuat skripsi, Namun tidak bagi Dian Venita Sary mahasiswi angkatan 2018 Prodi Hubungan internasional, ia menamatkan studi nya di Universitas Islam Riau genap 8 semester dengan metode penulisan ilmiah yaitu jurnal penelitian bereputasi nasional Science and Technology Index (Shinta) 2 dengan judul penelitian “Identifikasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Masyarakat Pesisir Kepulauan Meranti Provinsi Riau” telah diterima dan di publikasikan di jurnal Kementrian Sosial Republik Indonesia dalam kategori Sosio Informa.
Mahasiswi yang akrab disapa Dian ini adalah salah satu mahasiswi Hubungan Internasional UIR yang menjadi lulusan pertama yang menamatkan pendidikanya di prodi tersebut sekaligus menjadi mahasiswi pertama yang menggunakan metode penulisan jurnal dalam tugas akhirnya di prodi HI UIR dengan IPK 3,95.
Dian Mengatakan keputusan yang diambil untuk memilih artikel atau penulisan ilmiah sebagai bagian dari penyelesaian tugas akhir tidak lepas dari peran penasehat akademik sekaligus pembimbingnya Dr. Rendi Prayuda,S.IP.,M.Si
Dr. Rendi Prayuda di sela waktu nya menjelaskan peran nya dalam proses bimbingan yang Dian jalani
“peran saya sebagai pembimbing sebenarnya sudah dimulai pada mata kuliah masalah penelitian HI pada semester 6 yang mana mahasiswa sudah kita ajarkan untuk menulis proposal penelitian juga menulis dalam bentuk publikasi jurnal baik internasional ataupun jurnal nasional. Untuk mahasiswi kita Dian ini kita sudah melakukan bimbingan yang intensif baik dalam mencari referensi jurnal dan membimbing yang mana di mulai dari tahap penulisan, submit, sampai pada tahap revisi oleh reviewer hingga akhirnya jurnal tersebut di publis, lebih kurang proses bimbingan ini berjalan sekitar 6 sampai 8 bulanan” ujar Dr Rendi
Mahasiswi kelahiran Selat Panjang ini juga mengatakan kemudahannya dalam menulis artikel ilmiah berupa jurnal adalah berawal dari seringnya ikut serta dalam berbagai lomba penulisan ilmiah tingkat nasional dan penelitian bersama yang juga biasanya di bimbing oleh dosen-dosen di HI UIR.
“awalnya kenapa saya tertarik memilih metode penulisan jurnal karena dilator belakangi seringnya saya mengikuti berbagai lomba penulisan ilmiah disitu muncullah keterbiasaan disamping juga hobi saya” kata Dian
Dian juga menceritakan berbagai tahapan yang ia lalui untuk menamatkan pendidikannya di UIR hampir sama saja dengan mahasiswa lainnya yang menggunakan metode penulisan skripsi, seperti mengusulkan judul penelitian dan pembimbing, ujian proposal serta Pemaparan artikel ilmiah tersebut tetap dilakukan sebagai syarat kelayakan bobot dan kualitas akademis, Hal ini selaras dengan kebijakan dan aturan Universitas Islam Riau yang mengatur bobot skripsi yang diganti dengan publikasi jurnal internasional bereputasi dan jurnal nasional Shinta 2. yang proses nya dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Lantai 2 Universitas Islam Riau.
Mahasiswi HI yang sekarang sudah resmi meyandang gelar S.Hub.Int ini juga mengugkapkan bagaimana perjuangannya dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan jurnal ini
“paling ngerasa berat nya justru disaat kita ngerasa jurnal yang udah kita buat secara maksimal ini ternyata belum sepenuhnya baik bagi para Reviewers, saya harus merasakan berbagai banyak revisi dengan waktu yang sangat singkat untuk memperbaikinya, ada setidaknya 3 kali submit baru akhirnya jurnal saya bisa diterima dan terbit pada 23 Desember 2021” ungkap Dian
Pada kesempatan yang sama KaProdi Hubungan Internasional Muhammad Arsy Ash Shiddiq,S.IP.,MA menyampaikan kebanggaannya atas kelulusan Dian serta harapan nya dalam mendukung mahasiswa-mahasiswa lainnya yang ingin mengikuti jejak Dian
“tentunya kami Prodi HI sangat bangga karena di UIR ini merupakan sesuatu yang baru bagi mahasiswa tetapi mahasiswa HI yang baru mampu melakukannya. Harapan saya kedepannya semoga semakin banyak mahasiswa HI lainnya yang mengikuti jejak Dian, dan semoga bisa menjadi contoh untuk mahasiswa prodi, fakultas, bahkan universitas lain” tegas Arsy
