Dalam dunia kerja, fresh graduated bisa diibaratkan layaknya bayi yang baru saja lahir. Hal ini disebabkan sebagai seorang fresh graduated belum memiliki jam terbang dalam bidang pekerjaan profesional yang panjang.
Untuk itu alangkah baiknya seorang mahasiswa yang akan lulus dari bangku perkuliahan atau bahkan para fresh graduated untuk mengetahui potensi diri sehingga nantinya bisa tepat dalam memilih karier dan menggali skill untuk persiapan memasuki dunia kerja, Yuk simak bincang-bincang tim Humas UIR dengan salah satu Dosen Fakultas Psikologi, Didik Widiantoro, M.Psi, Psikolog.
Menurutnya, istilah Fresh Graduated lazim digunakan oleh orang-orang yang berada di dunia pekerjaan dan industri untuk menerangkan seseorang yang baru lulus atau menamatkan dirinya dari bangku perkuliahan seperti Sarjana maupun Diploma. Terkait menggali potensi diri bagi seorang fresh graduated, seseorang tersebut sebenarnya sudah harus memulai langkahnya dengan menentukan jurusan kuliah sesuai dengan passion dan kemampuan yang disadari olehnya sendiri.
“Misalnya ketika di bangku sekolah menengah atas ketika akan memasuki penjurusan maka akan ada tes minat bakat yang dilakukan oleh lembaga psikolog bertujuan memudahkan seorang siswa untuk nanti nya memilih peminatan dan sekaligus penjurusan ketika akan berkuliah nantinya seperti sosial humaniora atau eksakta” ujar Didik
Selanjutnya dikatakan Didik, sebenarnya kita sendiri sebagai individu bisa mengetahui potensi diri. Dewasa ini, juga banyak milenial yang saat ini lebih condong terbuka dan tertantang untuk mencoba berbagai macam hal baru, hingga muncul pertanyaan di diri mereka “Kemana sih sebenarnya minat diriku kuatnya? apakah pada bagian eksakta dan soshum?”.
Dengan tertantangnya diri dan condong berkeinginan besar untuk mengasah kemampuan maka sesuatu yang tidak salah bagi seorang individu untuk mengikuti berbagai macam kegiatan untuk mengeksplorasi diri. Barulah setelah mengetahui kecondongan akan suatu potensi maka langkah yang tepat selanjutnya adalah potensi tersebut lebih spesifik lagi untuk diasah.
Dosen Psikologi yang juga aktif menjadi psikolog spesialisasi industri dan organisasi ini juga mengungkapkan setelah mengetahui langkah-langkah dalam memahami potensi diri dan sekiranya sudah memantapkan diri untuk mengasah dan mengembangkan skill pada keahlian tersebut, hal yang juga harus disadari oleh seorang individu dalam hal ini bagi seorang mahasiswa yang baru saja diwisuda adalah kelak setelah lulus mau menjadi wirausaha atau bekerja di sektor formal seperti perusahaan atau instansi.
Lebih lanjut, memilih karir menjadi seorang entrepreneur maka seorang individu tersebut harus mulai mencari tahu mengenai ide-ide bisnis, target pasar, modal yang sesuai dengan prospek usaha yang akan direncanakan. Yang pada intinya menjadi seorang wirausaha tidak bekerja atau tidak dikendalikan oleh orang lain pada keputusan-keputusan yang diambil terhadap keberlangsungan bisnis.
Berbeda lagi dengan pencari kerja yang ingin melamar kerja menjadi pegawai di suatu perusahaan atau instansi. teman – teman mahasiswa juga harus tahu latar belakang perusahaan, berbagai tahapan wawancara, serta berbagai knowledge terkait serba serbi proses melamar kerja tersebut. Lalu kembali berkaca pada potensi diri seperti kemampuan serta pengalaman organisasi yang pernah diikuti, nilai akhir ketika lulus atau IPK. Pilihlah perusahaan serta kualifikasi yang sesuai dengan kemampuan dan potensi diri.(kh/hms)
