Email

Kontak

Email

Kontak

Pengembangan Pembelajaran Kelas Melalui Metode Inquiri Discovery dan Pendekatan Motivasi Pendidik Bidang Ilmu Geologi Untuk Kelompok IPA Sekolah Menengah Atas Cendana Pekanbaru

PADA saat ini mutu pendidikan menjadi tanggungjawab otonomi institusi untuk mengelola sekaligus meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku guna meningkatkan ketercapaian pembelajaran. Peningkatan mutu pendidikan salah satunya dapat tercermin dari proses pembelajaran yang memiliki efektifitas tinggi dan luaran yang dihasilkan dari institusi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran sehingga produktifitas luaran dapat ditingkatkan. 1) Sumberdaya Manusia; peningkatan jenjang kualifikasi pendidik dan pendekatan motivasi pendidik melalui pelatihan dan atau pendidikan. Permasalahan umum yang dialami pendidik diantaranya adalah masalah belajar siswa dalam menciptakan suasana pembelajaran kelas, kesalahan pemilihan metode pembelajaran, persepsi dan lain sebagainya sehingga pembelajaran kelas kurang bermakna. 2) Sarana dan prasarana; secara etimologi keduanya memiliki perbedaan, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat penting sebagai alat penunjang keberhasilan suatu proses yang dilakukan.

Dengan demikian, suatu proses kegiatan yang akan dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana, jika sarana dan prasarana tidak tersedia. Sebagai contoh tersedianya buku pedoman, alat peraga, alat tulis dan lainya yang bersifat langsung menentukan keberhasilan pembelajaran, sedangkan prasarana merupakan penunjang utama yang tidak secara langsung menentukan keberhasilan pembelajaran seperti; gedung, ganset, meja dan kursi.

3) situasi dan kondisi lingkungan belajar secara motorik mempengaruhi kemauan belajar, situasi yang tidak ramai dan terkendali, ruang kelas yang sehat serta pencahayaan yang cukup. 4) waktu; tersedianya waktu yang cukup bagian dari komponen penting untuk menuntaskan pembelajaran, efektifitas dan efisensi pemilihan metode pembelajaran menentukan seberapa lama waktu yang dibutuhkan.

Menurut E. Mulyasa dan Udin Syaefudin (2007,. 2008) metode inkuiri merupakan metode yang gunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian/penelitian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Sedangkan Menurut Sun (dalam Suryo, 2002), berpendapat bahwa “Discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau suatu prinsip”. Berdasarkan penelusuran hasil penelitian terdapat langkah dalam metode inkuiri adalah sebagai berikut:(1) merumuskan masalah, (2) mengajukan hipotesis/pertanyaan, (3) mengumpulkan data/eksperimen, (4) menguji hipotesis, (5) membuat kesimpulan dan mengembangkan sikap ilmiah yaitu objektif, jujur, rasa ingin tahu, terbuka, berkemauan dan tanggung jawab.

Hasil percobaan dari seluruh peserta didik diketahui adanya peningkatan hasil evaluasi nilai antara 55 – 60 adalah 44.44% dan 60.01 – 70.00 adalah 55.55% (sebelum implementasi). Selanjutnya prsentase ketercapaian belajar dari rank nilai 70 – 80 adalah 72.22% dan untuk rank nilai 80 – 90.00 adalah 27.77% (sesudah implementasi). Adapun nilai tertinggi dari hasil evaluasi sesudah implementasi lebih sedikit dari rank sebelumnya, dapat diartikan bahwa pemahaman siswa/I sudah mencapai pada tahap pengembangan. Indikator tersebut dapat diketahui dari bentuk soal yang diberikan dapat dijawab dengan ketuntasan lebih dari 80%. Bentuk soal dalam hal ini terdapat type soal dasar dan modifikasi pengembangan.

Sedangkan pendekatan motivasi pendidik dalam peningkatan mental belajar siswa/I memberikan pengaruh posistif dengan meningkatnya rasa kepercayaan yang tinggi dan empati terhadap lingkungan sekitar. Kedua pendekatan pembelajaran ini berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan diketahui memiliki hubungan secara simultan, dimana kedua metode ini tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Kenyataanya bahwa siswa/I membutuhkan sikap pendidik yang mampu membimbing dan empati terhadap siswa/I dalam mengasimilasi materi sedangkan tindakan penelitian dan penemuan membutuhkan kerangka kerja yang sistematis sehingga mudah untuk dilaksanakan.

Penutup; Implementasi dan penekanan metode terhadap permasalahan pembelajaran, adakalanya perlu untuk dikaji secara berulang-ulang sehingga ditemukannya desain pembelajaran yang sistematis serta dapat memancing siswa untuk berfikir; pencarian/penelitian/penemuan yang berimplikasi terhadap tumbuhkembang mental untuk berani menggabungkan komponen komponen penemuan yang terpisah menjadi satu kesatuan (asimilasi) yang didasari oleh tanggungjawab.*

Oleh: Budi Prayitno, MT
Dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Riau

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Related Posts

Jl. Kaharuddin Nasution 113,
Pekanbaru 28284
Riau - Indonesia

FOLLOW UIR

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Skip to content