Pekanbaru, UIR : Kementerian Luar Negeri RI melalui Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mentaja sebuah kegiatan Dialog terkait Sosialisasi Politik Luar Negeri RI “Peranan Indonesia dalam Mendorong Kerjasama Indo – Pacific, di Gedung Nusantara Kemlu RI Jakarta.
Kegiatan Diskusi ini merupakan hasil kerjasama Kementerian Luar Negeri RI dengan Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII). Sebagai salah satu Prodi HI termuda di Indonesia, maka Prodi HI UIR mendapatkan undangan dari Kemlu RI untuk hadir sebagai peserta dalam kegiatan diskusi tersebut yang direpresentasikan oleh Dr. Rendi Prayuda, M.Si selaku dosen HI Fisipol UIR.
Kegiatan yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 11 Agustus 2019 yang lalu, diikuti oleh perwakilan Akademisi HI se Indonesia mulai dari wilayah Sumatera sampai dengan Papua. Hadir sebagai pemantik dalam kegiatan diskusi tersebut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Wakil Menteri Luar Negeri RI A Tahir, Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Jose Tavares serta Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kemlu RI Dr. Siswo Pramono.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam sambutannya menyampaikan posisi strategis kawasan indo pasifik dibidang ekonomi dan pembangunan sehingga sangat penting untuk dilakukan kesepahaman bersama negara – negara yang berada di kawasan tersebut. Oleh karena itu diperlukan adanya kesamaan pandangan dalam membangun keamanan di kawasan Indo Pasifik.
“Pemerintah Indonesia telah melaksanakan High Level Dialog on Indo Pacific (HLD IPC) dan Indonesia South Pacific Forum di Jakarta pada 20-21 Maret 2019. Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri Luar Negeri, dan Pejabat tinggi dari 18 negara kunci di kawasan Asia Pasifik terdiri atas 10 negara ASEAN dan 8 negara mitra wicara ASEAN. Pertemuan diplomatik ini menghasilkan beberapa poin kerjasama penting yang strategis di kawasan indo pasifik. Negara-negara ASEAN mulai membangun sebuah komitmen bersama yang dikenal dengan ASEAN Outlook on Indo Pacific, papar Dosen HI Fisipol UIR.
Untuk mensukseskan program diplomatik ini, diperlukan adanya membangun kesepahaman bersama antara seluruh stakeholder, khususnya akademisi, untuk mendiseminasikan dan mendiskusikan kiprah dan inisiatif Indonesia dalam perundingan HLD – IPC serta AOIP, tutup Rendi kepada Humas dan Protokoler UIR, Kamis (17/10).
Laporan : HUMAS UIR
