Jumat (2 November 2018) prodi Teknik Geologi UIR bekerjasama dengan Asosiasi Program Studi Teknik Geologi Se-Indonesia (ASPRODITEGI) untuk melaksanakan Simposium Internasional. Kegiatan symposium internasional dilaksanakan di Aula gedung Rektorat UIR dengan narasumber dari 3 negara yaitu Amerika Serikat, Malaysia dan Indonesia. Narasumber dari Amerika adalah Peter Nester geologist di PT. Chevron Pasifik Indonesia, Malaysia ada dosen dari UNITEN yaitu Prof. Assoc. Dr. Rohayu Che Omar dan perwakilan Indonesia yaitu Dr. Salahuddin Husein dari Teknik Geologi UGM dan Yuniarti Yuskat, MT dari Teknik Geologi UIR. Peserta dari symposium internasional ini berasal dari perwakilan 18 program studi teknik geologi se Indonesia, dosen dan mahasiswa teknik geologi, teknik perminyakan dan teknik PWK UIR. Kegiatan ini juga dihasiri oleh Wakil Dekan III Fakultas Teknik Ir. Syawaldi M.Sc, Dekan Fakultas Teknik Ir. H. Abdul Kudus Zaini, MT dan Wakil Rektor III Ir. H. Rosyadi, M.Si.
Dalam sambutannya Wakil Rektor III menyatakan sangat berbahagia dengan kegiatan symposium internasional ini dan berterimakasih kepada ASPRODITEGI bekerjasama dengan Teknik Geologi UIR sehingga kegiatan ini bisa terlaksana. “Mudah-mudahan kegiatan positif seperti ini bisa terus terlaksana dengan tujuan mempererat silaturahim dan menambah pengetahuan khususnya kepada mahasiswa yang perlu dibuka wawasannya dengan kegiatan-kegiatan seperti ini” ujar Ir. H. Rosyadi, M.Si.
Kegiatan symposium internasional ini di moderatori oleh Adi Suryadi, B.Sc (Hons)., M.Sc salah seorang dosen Teknik Geologi UIR. Peter Nester membahas tentang proses terbentuknya gurun pasir di Chile tepatnya di sebelah timur dari pegunungan Andes. Beliau menyatakan bahwa terjadi beberapakali proses tektonik yang menyebabkan terbentuknya pegunungan Andes yang sangat tinggi sehingga tidak terjadi proses presipitasi yang menyebabkan terbentuknya gurun pasir disana. “Jika ingin mempelajari geolgogi saya rasa di Chile salah satu tempat yang baik karena batuan sangat mudah dijumpai tersingkap berbeda di Indonesia yang merupakan daerah tropis sehingga proses pelapukan sangat tinggi” Ujar ahli geologi berkebangsaan Amerika ini.
Narasumber lainnya Prof. Assoc. Dr. Rohayu membahas tentang pentingnya geologi keteknikan dalam perencanaan suatu wilayah. “perlu ada integrase antara para ahli geologi, sipil dan perencanaan wilayah untuk menghasilkan suatu pembangunan yang selamat karena data geologi sangat penting untuk pembangunan dan hanya ahli geologi saja yang dapat menjelaskan hall tersebut kepada ahli teknik sipil dan ahli PWK” kata Dosen dari UNITEN Malaysia.
Selain kepentiang tentang pembangunan, Dosen dari Teknik Geologi UGM yaitu Dr. Salahuddin Husein membahas tentang kesadaran masyarakat tentang kebencanaan.”akhir-akhir ini Indonesia bertubi-tubi diserang dengan bencana alam yang paling terakhir adalah gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Palu. Tragedi ini memakan banyak korban jiwa, dari situ kita belajar bahwa kesadaran kita masih sangat kurang tentang bencana alam” Ujar Dr. Salahuddin. Beliau mengilustrasikan kelas tempat mahasiswa belajar, dimana tempat untuk melindungi diri ketika terjadi gempa sangat tebatas yaitu hanya meja dosen sedangkan mahasiswa tidak mempunyai meja. Hal ini menunjukkan kurangnnya kepekaan kita terhadap bencana yang mungkin bisa terjadi kapan saja.
Narasumber lainnya adalah Yuniarti Yuska, ST., MT yang membahas tentang geowisata yang ada di Riau. Beliau menyatakan bahwa warga Riau khususnya sangat haus akan daerah wisata alam. Padahal ada daerah wisata yang bahkan sangat berpotensi untuk dijadikan geopark di daerah Riau yaitu di Ulu Kasok, Kampar. “Sampai sekarang saya dan tim memetakan 12 titik wisata yang ada di XIII Koto Kampar dan ini belum semua terpetakan, hal ini menunjukkan potensi yang luar biasa bagi wisata di Riau khususnya” Ujar Yuniarti Yuskar, ST., MT
