Kembali sivitas akademika Universitas Islam Riau (UIR) mengukir prestasi. Dua orang mahasiswa internasional UIR asal kamboja berhasil melaju ke babak final Festival Handai Indonesia 2024 yang akan berlangsung akhir Juni hingga Agustus2024 mendatang di Bali. Dua mahasiswa itu diantaranya Sen Aly pada kategori pidato sementara El Karimy untuk kategori berpantun dalam bahasa Indonesia.
Festival Handai Indonesia (FHI) merupakan wahana unjuk kemahiran dan kreativitas warga negara asing dalam bertutur dan menulis kreatif dengan menggunakan bahasa Indonesia. FHI 2024 dilaksanakan melalui tujuh jenis lomba, yaitu lomba berpidato, bercerita, bernyanyi, berpuisi, berpantun, membawakan reportase, dan bersurat.
Diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa Kemendikbud Ristekdikti RI yang di ikuti oleh seluruh peserta yang berasal dari berbagai belahan dunia.
Sen Aly mahasiswa Magister Ilmu Administrasi salah satu peserta yang melaju ke babak final mengaku terkejut dan tidak menyangka dirinya akan terpilih masuk babak final, persiapan yang singkat untuk membuat video sebagai syarat utama berpartisipasi sempat membuatnya pesimis.
“Dengan waktu persiapan yang terbilang mepet untuk berlatih dan membuat video pidato sebagai syarat utama keikutsertaan kompetisi sempat membuat pesimis, tetapi alhamdulillah saya akan berlatih giat sembari tetap fokus berkuliah,” ungkapnya.
Aly begitu ia akrab disapa, sempat ceritakan kesulitan yang dihadapinya saat Persiapan ikuti seleksi tahap awal pembuatan video yang harus di upload melalui kanal Youtube seperti melafalkan poin demi poin pidato dikarenakan syarat penialaian ialah video tidak dibolehkan adanya proses cut atau editing pada bagian isi pidato.
“Melafalkan poin demi poin pidato sehingga beberapa pengulangan saat proses shooting berlangsung,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pada kesempatan sama kepada Tim Humas pada Selasa (12/06/2024) Aly mengatakan bahasa Indonesia adalah bahasa yang pelafalan kosakatanya terbilang mudah. Dengan bantuan teman – teman nya di asrama yang sebagian besar mahasiswa Indonesia lalu kewajiban mengikuti kelas bahasa Indonesia selama satu semester di Labor Bahasa FKIP UIR menjadikan dirinya cukup fasih berbahasa Indonesia dalam waktu singkat kurun waktu satu tahun.(kh/hms)
