Email

Kontak

Email

Kontak

Greetings From Lost German In Indonesia

Julius Harder Mahasiswa Student Exchange Asal Jerman dari Program bersama DAAD Jerman

Program pertukaran mahasiswa adalah kesempatan yang tidak dimiliki oleh semua mahasiswa. Terlebih menjalani program pertukaran mahasiswanya hingga ke negara lain yang dari segi bahasa, kebiasaan, dan adat istiadat sangat berbeda dengan negara asal. Belum lagi harus beradaptasi untuk berbaur menjalankan kegiatan sosial selama melakukan program pertukaran pelajar, culture shock bisa menjadi hal yang pertama kerap ditemui sebagai mahasiswa yang melakukan pertukaran pelajar. 

Inilah yang dijalani oleh Julius Harder, mahasiswa 24 Tahun asal Jerman yang menjalani program pertukaran mahasiswa yang digagas oleh DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) Jerman yang merupakan suatu asosiasi pendidikan asal Jerman yang bergerak dalam pengembangan pendidikan dan internasionalisasi khususnya di bidang pertukaran pelajar, dosen, serta beasiswa pendidikan.

Program pertukaran mahasiswa yang diikuti oleh Julius merupakan projek bersama dengan tiga Universitas diantaranya Universitas Islam Riau, Universität der Bundeswehr München, dan Fachhochschule Dortmund – University Of Applied Sciences and Art dengan Program Studi asal International Business. 

“Untuk saya dengan menjalani program ini tentunya sangat membuka mata memandang budaya dan cara berpikir yang berbeda karena sebelum saya datang ke Indonesia ruang lingkup saya hanya di seputar Eropa saja dan sama sekali tidak pernah punya pengalaman berkunjung ke negara Asia,” ungkap Julius. 

Julius juga menceritakan saat awal kedatangannya lima bulan lalu, ada beberapa hal yang harus disesuaikannya seperti perbedaan budaya, sudut pandang masyarakat yang berbeda, dan kebiasaan yang membuatnya tidak akan bisa melupakan Indonesia 

“Hal yang paling tidak bisa aku lakukan adalah kebudayaan dan makanan, karena makanan di Jerman sangat berbeda dengan yang tersedia di Indonesia,” ujarnya. 

Ketika berada jauh dari negara asalnya Julius mengatakan dia jauh lebih bisa mengenal dirinya dengan baik. Karena selama di Jerman dia hanya selalu berada di pertemanan dan lingkungan yang sama selama bertahun-tahun yang membuat nya selalu berada di zona nyaman. Dengan menjalani program ini dia bisa banyak mencoba hal baru, mengekplorasi diri, dan menemukan jati diri. 

“Dengan menjalani program ini saya jadi lebih bisa menemukan jati diri yang sesungguhnya dan mendapatkan penilaian yang saya rasa objektif sekaligus tantangan untuk mengenal orang baru karena mereka belum mengenal saya sebelumnya, berbeda dengan penilaian orang-orang yang berada di Jerman yang telah berhubungan dengan saya selama bertahun-tahun,” kata Julius. 

Jadi, ada tiga hal yang membuat kunjungannya ke Pekanbaru khususnya menjalani program student exchange di UIR adalah budaya, makanan, serta jati dirinya yang membuat pengalaman menjadi peserta pertukaran mahasiswa menjadi sangat berkesan. 

Lebih lanjut, mahasiswa yang berasal dari Lunen yang terletak di Rhine-Westphalia Utara Jerman mengungkapkan hal yang paling dirasanya berbeda adalah beberapa orang Indonesia hususnya teman-teman nya di tiga fakultas sangat kekeluargaan dan terkadang menyelesaikan permasalahan dan sesuatu yang sulit bersama-sama berbeda dengan di Jerman yang cenderung bersikap individual. 

“Mahasiswa di Jerman biasanya akan cenderung bersikap individual dengan sesama mahasiswa dan paling hanya punya teman kelompok dengan jumlah yang sedikit, disini semua hal dilakukan bersama,” pungkasnya.

Selanjutnya, sebelum mengakhiri program student exchange yang akan berakhir pada akhir Januari 2023 ini Julius menyampaikan kepada civitas akademika UIR rasa terimakasih karena telah membuat hari-harinya selalu menyenangkan dengan berbagai pengalaman yang didapatkannya serta mengenalkan Indonesia secara keseluruhan yang baginya belum pernah dia dapatkan sebelumnya.(kh/hms)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Related Posts

Jl. Kaharuddin Nasution 113,
Pekanbaru 28284
Riau - Indonesia

FOLLOW UIR

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Skip to content