Dibawah naungan Direktorat Dakwah Islam Kampus (DDIK) Civitas Akademisi Universitas Islam Riau (UIR) rutin melakukan pengajian virtual. Kajian kali ini di isi oleh Dr. H. Nixson Husni, LC.,MA membahas Akidah Tauhid Dalam Kehidupan, bertempat di Ruang Sidang Lantai II, Gedung Rektorat UIR pada Jumat, (14/07/2023)
Sebelum memahami Akidah Tauhid dalam kehidupan sehari-hari umat muslim harus memahami dulu kalimat “Innalillahiwainnailaihirojiun” yang berarti “Setiap yang Bernyawa Akan Mati”. Manusia merupakan makhluk Allah paling sempurna karena memiliki hati dan pikiran.
“Hewan dan Syaiton tidak diberikan hati dan pikiran oleh allah untuk berfikir. Poses jalan kehidupan manusia diawasi oleh Allah, Rasul, Kitab, dan orang-orang yang beriman. Umat muslim diperintahkan untuk senantiasa beribadah dan bekerja”, terang Dr. H. Nixson Husni, LC.,MA.
Melalui Nabi Muhammad SAW Allah SWT turunkan Al-Quran, disana terletak pedoman kehidupan yang patut dipahami. Untuk itu umat muslim harus mampu membaca Al-Quran, memahami, menghayati, dan memaknai kandungan isi Al-Quran.
Seseorang yang beriman akan mendapatkan 6 proses sehingga tidak diganggu oleh syaiton terdiri dari Membaca Al-Quran, Mengerti Al-Quran, Memahami Al-Quran, Menghayati Al-Quran, Mengamalkan Al-Quran, dan Ikhlas Beramal.
“Setiap bergerak usahakan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim. Karena atas izin Allah, manusia mampu melakukan berbagai aktifitas, namun saat ini banyak yang belum memahami aqidah kecil seperti ini sehingga hidupnya mengalir begitu saja, tanpa ia tau siapa penyebab pergerakan yang ia lakukan”, tambah Dr. H. Nixson Husni, LC.,MA.
Terdapat satu golongan yang tidak mampu diganggu oleh iblis, yaitu manusia yang mampu beramal sholeh secara ikhlas. Dari 6 proses diatas, didapati semakin berkurang tingkat pengalaman umat muslim. Untuk itu ia menyarankan agar di UIR membentuk suatu Ma’had sebagai wadah mahasiswa untuk mempelajari Al-Quran. (hms/smh)
