Email

Kontak

Email

Kontak

Peduli Abrasi Pantai, Mafakumpala UIR Lakukan Penyuluhan dan Tanam 500 Mangrove di Pesisir Pantai Meranti

Abrasi adalah suatu proses pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh adanya ombak dan arus laut yang sifatnya merusak. Fenomena tersebut diakibatkan oleh adanya gangguan keseimbangan dari alam di daerah pesisir pantai.

Berdasarkan kondisi tersebut maka penting bagi khalayak khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pantai untuk mengetahui potensi bahaya abrasi serta langkah mitigasi untuk meminimalisir terjadinya dampak kerusakan yang disebabkan oleh ombak maupun arus laut yang bersifat merusak tersebut. 

Berkaca dari sebagian besar wilayah di Provinsi Riau yang merupakan lautan dan memiliki pesisir pantai seperti pada kabupaten Siak, Kepulauan Meranti, Dumai, Bengkalis, serta Indragiri Hulu, maka salah satu organisasi mahasiswa yaitu Mafakumpala (Mahasiswa Fakultas Hukum Pecinta Alam) Universitas Islam Riau melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat Desa Tanjung Pisang Kecamatan Tasik Putri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti tentang bahaya abrasi dan pentingnya menyelamatkan pantai. 

Selain diisi dengan penyuluhan mengenai bahaya abrasi pada kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut dan berlangsung dari 2 September hingga 4 September 2022 para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi itu juga melakukan penanaman 500 pohon bakau di sepanjang pesisir pantai dalam kawasan desa Tanjung Pisang. 

Menurut Yudha Fahrezi, Ketua Umum Mafakumpala, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja yang melibatkan anggota muda angkatan 20 sebagai salah satu tahapan untuk dilantik menjadi keanggotan Mafakumpala yang mana diharapkan para anggota baru tersebut dapat berinteraksi dan bermanfaat bagi masyarakat 

“Kegiatan yang kami laksanakan ini merupakan salah satu bagian dari proker yang kami rancang, terkhusus pada kegiatan kali ini juga yang terjun ke lapangan merupakan anggota muda yang nantinya akan dilantik menjadi keanggotan biasa Mafakumpala secara resmi serta dilatarbelakangi juga oleh temuan lapangan bahwasanya di daerah pesisir desa Tanjung Pisang memang sudah benar-benar terdampak abrasi yang cukup serius”

Lebih lanjut, Yudha menambahkan dalam kegiatan yang ia dan timnya laksanakan itu juga menggandeng Keslimasy (Kelompok Studi Lingkungan dan Masyarakat) sebagai pemateri yang sudah lama bergerak dan paham tentang berbagai hal yang berkaitan dengan mangrove sejak tahun 2014. Di dalam kegiatan penyuluhan tersebut berisi berbagai materi – materi penting terkait langkah mitigasi yang dapat masyarakat lakukan seperti upaya langkah awal melestarikan daerah pesisir mangrove dan bagaimana bentuk hutan mangrove yang dapat dikatakan lestari. 

Dalam wawancara dengan Tim Humas UIR kegiatan yang mengangkat tema “Abrasi di Depan Mata, Tanam Mangrove Lestarikan Pesisir Kita” Yudha kembali mengatakan bahwa berbagai kegiatan dan program kerja yang Mafakumpala UIR lakukan tentu tidak lepas dari kecintaan terhadap alam serta harapannya dapat membentuk para anggota yang mempunyai kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap alam, lingkungan, sosial dan kemasyarakatan berdasarkan AD/ART organisasi yang berdiri sejak 5 November 1998 tersebut. (kh/hms)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Related Posts

Jl. Kaharuddin Nasution 113,
Pekanbaru 28284
Riau - Indonesia

FOLLOW UIR

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Skip to content