ASEAN Foundation bersama Microsoft bekerja sama dengan Universitas Islam Riau menyelenggarakan kegiatan berupa kuliah umum yang mengangkat tema “Empowerment Sessions Kick-Off ASEAN Cyber Security Skilling Programme” yang bertujuan untuk menjaga keamanan Cyber dan menjaga sumber daya manusia pemuda pemudi Indonesia. Dilaksanakan di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Islam Riau, pada hari Jumat (21/10/2022).
Ilan Asqalani selaku Project Manager Asean Foundation dalam sambutannya secara langsung menjelaskan bahwa di Indonesia hingga saat ini telah terjadi 1,6 Miliar cyber crime
“Kami melihat kemajuan digital dalam 2 tahun belakangan yang manfaatnya sangat dirasakan bagi masyarakat, tapi disamping untuk menimbulkan dampak seperti dalam bentuk pencurian data,di Indonesia setidaknya 1,6 milyar Cyber Crime telah terjadi, Untuk itu saya ingin menyampaikan apreasi kepada bullying.id indonesia atas komitmennya sudah bekerja sama dengan Asean Foundation dan juga kepada Universitas Islam Riau” ujar Ilan
Wakil Rektor II Dr. Firdaus AR, S.E., M.Si., AK., CA., mewakili Rektor Universitas Islam Riau dalam sambutannya yang sekaligus membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan yang ditaja tersebut tentu akan menambah pengetahuan terutama mahasiswa terkait teknologi informasi
“Harapan kami semoga kegiatan yang ditaja ini dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kami terhadap cyber crime serta pentingnya mengetahui bagaimana menjaga keamanan dan kerahasiaan data” Ujar Firdaus
Acara dilanjutkan Kuliah Umum yang langsung diberikan oleh Dr. Apri Siswanto, S.Kom., M.Kom. dengan mengangkat tema “Asean Cyber Security Skilling Programme Pengenalan Seksi Pemberdayaan” dalam penyampaian materi singkat yang diberikannya Apri mengatakan bahwa salah satu tindakan cyber crime adalah phising, phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik mengelabui
“Cyber security adalah aktivitas yang dilakukan sistem atau seseorang dalam rangka melindungi sistem komputer dari serangan. Biasanya serangan tersebut bersifat ilegal. Jika mengacu pada International Telecommunication Unit (ITU), cyber security adalah aktivitas yang meliputi kebijakan dan konsep keamanan dan berfungsi melindungi aset organisasi, adapun phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening). Lalu, Malware atau malicious software merujuk pada perangkat lunak (software) berbahaya yang biasanya dibuat untuk melakukan aksi kriminal” kata Apri
Apri juga menambahkan dalam materi yang diberikannya salah satu bentuk Cyber Security tips yaitu dengan masyarakat harus peduli dengan keamanan data pribadi pada perangkat – perangkat atau gadget yang rutin saat ini digunakan, lindungi akun social media, smartphone, PC yang selalu digunakan dengan jangan sembarangan log in atau masuk ke suatu aplikasi. (kh/dh/hms)
