Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUI&K) Universitas Islam Riau menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) Internasionalisasi dan Kerjasama yang mengundang UPPS (Unit Pengelola Program Studi) dan perwakilan Program Studi (Prodi) yang digelar pada Kamis (10/08/2023) di Auditorium Gedung Rektorat UIR.
Sebanyak 40 orang peserta yang terdiri dari dosen – dosen, Ka. Prodi, Wakil Dekan dan Dekan Fakultas selingkungan UIR hadir dalam acara tersebut. KUI&K mendatangkan pembicara Ketua LPM UIR Dr. H. Asrol, M.Ec., dan Kepala KUI&K Dr. Rendi Prayuda, S.IP., M.Si.
Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L dalam sambutannya membuka Bimtek mengatakan bahwa PT (Perguruan Tinggi) saat ini memiliki tantangan yang cukup berat yaitu PT dituntut harus aktif melakukan berbagai kegiatan ataupun program internasionalisasi.
“Saat ini kita selaku PT memiliki tantangan yang cukup berat yaitu dituntut harus aktif melaksanakan berbagai kegiatan internasionalisasi baik dengan sesama PT ataupun dengan stakeholder sebagai syarat untuk mencapai akreditasi Unggul baik ditingkat universitas hingga prodi,” kata Rektor.
Tetapi untuk mewujudkan akreditasi yang Unggul tersebut Rektor berharap perlu adanya implementasi nyata dan aktif yang harus dilakukan oleh prodi – prodi dan fakultas. Karena hingga kini di tingkat universitas sudah membuka keran dengan melakukan sebanyak-banyaknya kerjasama luar negeri berbentuk penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum Of Understanding) . Harapannya tentu akan bermuara menjadi MoA (Memorandum of Agreement) dan IA (Implementation Arrangement)
Setelah pembukaan acara lalu dilanjutkan dengan penyampaian materi yang dibagi menjadi dua sesi. Seperti pada sesi pertama dengan tema “Urgensi Kerjasama Internasional dari Perspektif Akreditasi” yang disampaikan oleh Ketua LPM Dr. Asrol.
“Ditengah perkembangan dunia Pendidikan saat ini terjadi semakin cepat sehingga PT mendapat tantangan baru dalam mengembangkan standar mutu internal, untuk itu perlu adanya penyesuaian agar semua program terutama yang berkaitan dengan internasionalisasi tetap bermakna, perlu langkah akselerasi dalam peningkatan mutu mulai dari tingkat universitas, fakultas hingga prodi,” ujarnya.
Lebih lanjut, sesi kedua dilanjutkan oleh Dr. Rendi selaku Kepala KUI&K, dalam paparan materinya ia menyampaikan UPPS dan Prodi harus selektif dalam memilih mitra Kerjasama luar negerinya.
“Sebagai UPPS dan prodi perlu selektif dan bijak dalam memilih mitra kerjasama relevan seperti PT yang masuk dalam kategori QS dan Nasional, Perusahaan multinasional, Perusahaan nasional berstandar tinggi, Perusahaan teknologi global, start up, organisasi nirlaba dunia, instansi pemerintah, BUMD/BUMN, dan Rumah Sakit,” ungkap Rendi.
Sehingga Rendi menambahkan, adapun bentuk – bentuk kegiatan yang dapat di implementasikan bersama menurut program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) oleh Kementerian Pendidikan diantaranya penelitian, studi atau proyek independent, pertukaran mahasiswa, magang, asistendi mengajar, proyek kemanusiaan, kuliah kerja nyata tematik, dan lain sebagainya yang dirasa cukup mudah untuk dilaksanakan dan sebagai catatan untuk tidak lupa kegiatan – kegiatan bersama tersebut di dokumentasikan dan secara administrasi dilakukan pencatatan dengan baik.(kh/hms)