Kantor Urusan Internasional & Kerjasama (KUI&K) Universitas Islam Riau menyelenggarakan kegiatan International Student Orientation & Cultural Program 2022. Mahasiswa asing UIR yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari beberapa negara yaitu Malaysia, Thailand, Germany, Uganda, Kamboja dan Yordania, kegiatan tersebut dilaksanakan Ruang Auditorium Gedung Rektorat Universitas Islam Riau pada hari Jumat (2/12/2022).
Kegiatan International Student Orientation & Cultural Program Universitas Islam Riau 2022 tersebut turut mengundang pemateri yang memiliki kompetensi dibidangnya masing – masing sekaligus mengedukasi administrasi izin tinggal, administrasi, serta regulasi-regulasi tentang keamanan warga negara asing di Indonesia diantaranya Dr. Admiral, S.H., M.H. Wakil Rektor III Universitas Islam Riau, Dr. Riky Afrimon, SH., MH , IPTU Putra Adin Mardeka dan Dr. Kurnia Hastuti, S.T., M.T.
Dalam sambutannya Dr. Rendi Prayuda, S.IP., M.Si Kepala Kantor Urusan Internasional & Kerjasama (KUI&K) menyampaikan bahwa ada beberapa hal dan apresiasi kepada Universitas Islam Riau yang telah support kegiatan yang dilakukan untuk pertama kalinya.
“Bahwa poinnya adalah untuk mengukur capaian internasional yaitu dengan adanya mahasiswa asing di Universitas Islam Riau. Untuk tahun ini kita memiliki 34 mahasiswa asing yang aktif sedang berkuliah dengan berbagai macam program studi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih atas support untuk mahasiswa internasional untuk tahun ini.”Ungkapnya Rendi
Dilanjutkan Rektor Universitas Islam Riau Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L memberikan pemaparan bahwa Universitas Islam Riau mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih untuk kedatangannya hari ini dan menjadi capaian baru dalam Visi UIR berbasis internasional.
“Pagi ini untuk pertama kalinya untuk gathering international program student di Universitas Islam Riau. Mahasiswa yang datang dari Kamboja, Malaysia, Yordania, Jerman, dan Uganda. Setengah dari negara akan belajar di Universitas Islam Riau, saat ini Universitas Islam Riau adalah dilektif dan satu – satunya yg terbaik untuk wadah internasional kolaborasi.” Ujar Syafrinaldi. (dh/kh/hms)
