Dikutip dari website kemenkes.go.id pada Selasa, (09/08/2023), Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) menghimbau kepada masyarakat agar dalam satu rumah harus ada minimal satu anggota keluarga yang memiliki kemampuan Basic Life Support.
Basic Life Support atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan upaya pertolongan pertama pada saat kejadian sebelum pergi kerumah sakit. Cara ini dianjurkan oleh Kemenkes RI karena satu detik sangat berharga bagi nyawa.
Upaya ini tentunya juga dibenarkan oleh Kepala Klinik Pratama Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau dr. Wahyu Purnama Dewi. Ia menyebut terdapat beberapa langkah dalam melakukan Bantuan Hidup Dasar.
Langkah pertama perlu mengenali kondisi korban. dr. Wahyu Purnama Dewi mengatkan, jika pasien mengalami patah tulang maka tidak boleh langsung diangkat, melainkan cari penyanggah terlebih dahulu, ditakutkan bagian yang patah akan semakin parah.
“Langkah selanjutnya meminta bantuan atau pertolongan kepada orang lain. Berusahalah untuk menghubungi orang terdekat atau berteriak kepada lingkungan sekitar, ini menjadi perlu jika permasalahan tidak bisa diatasi sendiri”, tambah dr. Wahyu.
Upaya selanjutnya yaitu berusaha untuk melakukan penilaian kepada korban atau cek respon korban. Ini bertujuan untuk memastikan kesadaran korban pada saat kejadian. Posisi dan kenyamanan korban juga menjadi penting seperti tidak boleh dikerubungi.
dr. Wahyu Purnama Dewi juga mengatakan bahwa 14 Juli 2022 lalu UIR pernah mengadakan kegiatan pelatihan Basic Life Support. Dari kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat menjelaskan konsep Basic Life Support, melakukan identifikasi korban, melakukan identifikasi alur pertolongan korba, melakukan teknik Basic Life Support dan melakukan teknik stabilisasi, evakuasi, dan mobilisasi pada korban. (hms/smh)
