Pengalaman bisa melaksanakan program magang di luar negeri tentu sesuatu yang sangat berharga bagi ke empat mahasiswa Program studi (prodi) Hubungan Internasional Universitas Islam Riau (UIR) ini. Mereka Salsabilla Putri Davelly, Diva Febby Andini, Siti Musdalifah dan Intan Syeli berkesempatan magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur Malaysia.
Selama satu bulan kedepan hingga 30 Agustus 2024, ke empat mahasiswa ini menjalani program magang sebagai kewajiban akademis turut terkonversi dalam SKS pada semester 7 yang diterapkan oleh prodi Hubungan Internasional.
Kepada Tim Humas UIR, Salsabilla menceritakan penempatan magang sekaligus tantangan yang dihadapinya. Dirinya ditempatkan pada bagian atase hukum. Selama dua minggu terakhir ia di posisikan pada loket layanan pembuatan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), Pembaruan Paspor, pengimputan Paspor hilang, dan mengurus para WNI yang kehilangan kewarganegaraannya.
“Tantangan dan kesulitan tentu ada, seperti harus beradaptasi dengan dunia kerja yang baru, terlebih di negara lain. dengan tekanan kerja yang tentunya mengharuskan untuk lebih sigap dan cepat,” ujar Salsabilla.
Selain salsabilla, ada Diva yang menjelaskan tupoksi kerjanya pada bagian konsuler yang mana pada bagian ini terdapat loket yang melayani penerima surat seperti SBPK (Surat Bukti Pencatatan Kelahiran), SKUN (Surat Keterangan Untuk Nikah), Seen Signature dan CTC.
“Berbagai tantangan sekaligus seru yang saya rasakan pada bagian ini, seperti menghadapi kendala WNI (Warga Negara Indonesia) yang tidak bisa membaca dan menulis sehingga memperlambat prosedur, adapun juga WNI yang ditangkap karena tidak memiliki berkas lengkap,” ungkap Diva.
Sementara dua lainnya yaitu Siti dengan penempatan atase imigrasi dan Syeli pada fungsi ekonomi juga memiliki ceritanya masing – masing. Seperti Siti di penempatan loket visa, bahasa inggrisnya semakin terasah karena warga negara yang dilayani dari mancanegara.
“Dalam beberapa pertemuan KBRI khususnya pertemuan membahas perekonomian saya bertugas sebagai notulensi, saya juga mengerjakan laporan mingguan dan jadwal pertemuan mendatang. Membuat infografis seperti data perdagangan luar negeri Malaysia, ekspor impor perdagangan Indonesia – Malaysia dan data lainnya, ditempatkan pada bagian ini tentu membuat saya harus belajar dan mengasah diri lebih keras lagi” ungkap Intan yang bertugas di stases fungsi ekonomi KBRI Kuala Lumpur.
Lebih lanjut, pengalaman magang di KBRI Kuala Lumpur menjadi momen berharga bagi keempat mahasiswa UIR tersebut. Selain memperkaya wawasan dalam bidang diplomasi dan administrasi internasional, tantangan yang dihadapi juga mengasah kemampuan adaptasi dan profesionalisme. Program magang tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga membekali ke empat mahasiswi dengan keterampilan yang relevan untuk karier di masa depan.(kh/hms)
