Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Islam Riau (UIR) Endar Muda ikuti konferensi International Conference on Management Studies (ICMS) di Istanbul, Turki yang digelar oleh European Knowledge Development Institute (EUROKD) pada Minggu – Selasa (10-12/09/2023).
Dalam konferensi tersebut Endar memaparkan materi terkait “Innovative Approaches To Managing Zakat Within The Context Sustainable Development and Societal Well-Being in Indonesia” atau Pendekatan Inovatif untuk Mengelola Zakat Dalam Konteks Pembangunan Berkelanjutan dan Kesejahteraan Masyarakat di Indonesia.
Zakat memainkan peran penting dalam keuangan Islam dan berfungsi sebagai jaring pengaman sosial bagi Masyarakat muslim. Zakat mempunyai potensi yang luar biasa sebagai alat untuk mencapai tujuan mulia seperti mendorong pembangunan di beberapa sektor serta upaya peningkatan kesejahteraan. Penggunaan metode pengumpulan zakat berbasis digital juga salah satu poin yang dibahas.
“Teknik pengumpulan zakat yang berbasis digital yaitu melalui platform E-commerce ataupun aplikasi lainnya mengalami peningkatan 50% di tahun 2020 dari tahun 2019 yang hanya sebesar 30%, peningkatan dalam penggunaan metode ini lah yang salah satunya yang saya bahas dalam paparan makalah,” ujar Endar Muda saat di wawancara oleh Tim Humas UIR pada Senin (11/09/2023).
Inovasi pengelolaan zakat yang menggunakan platform digital di oleh lembaga adaptasi oleh pengelola zakat seperti BAZNAS, Lazismu, dan UPZ untuk mengembangkan produk baru dan inovasi program. Program inovasi adalah ide, konsep, proses yang melahirkan produk baru, program penciptaan, dan memperkuat keberlanjutan keunggulan kompetitif bagi institusi seperti BAZNAS.
Endar mengatakan setelah melalui beberapa tahapan penelitian maka dapat disimpulkan di era yang modern dan pesat dengan kemajuan teknologi, lembaga zakat harus memanfaatkan perangkat digital untuk menyederhanakan proses pengumpulan dan distribusi (dengan penerapan platform online, aplikasi seluler, dan teknologi blockchain) yang berguna untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat sebagai pembeda mana lembaga zakat yang bereputasi baik maupun tidak.
“Dengan menerapkan digitalisasi, standarisasi, dan regulasi mandiri, maka harapan kita bersama kedepannya Indonesia dapat menciptakan ekosistem zakat yang baik yang bercirikan transparansi, efisiensi, dan tetap mementingkan dampak sosial,” ungkapnya.(kh/hms)
