Tiga orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau (UIR) yang tergolong dalam satu tim memenangkan juara 1 lomba debat Islamic Psychology Competition (IPCOM) IV. Kegiatan tersebut di selenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, berlangsung selama dua hari secara online pada Rabu-Kamis, (15-16/03/2023).
IPCOM merupakan ajang perlombaan yang dirancang sebagai tempat silaturahmi antar Perguruan Tinggi (PT) untuk mengembangkan kegiatan ilmiah, seni, riset mahasiswa. Melalui kegiatan ini diharapkan muncul mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu psikologi dan mampu berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.
“Sebelum perlombaan, kami mempersiapkan diri dengan berlatih untuk menguasai bagaimana model perdebatan ini berlangsung. Kami sering betukar pikiran dan mendiskusikan bagaimana strategi yang sesuai untuk menghadapi lawan saat perlombaan walaupun kami memiliki waktu perkuliahan dan aktivitas lainnya yang berbeda dan sering kali bertabrakan, kami berupaya meluangkan dan menentukan waktu untuk berlatih”, cerita M Rafi Andrawan saat diwawancarai melalui whatssapp.
Tentunya banyak persiapan yang dilakukan oleh tim Rangga Adhitya Rosman, Dwi Puspita Ningrum, dan M Rafi Andrawan hingga bisa meraih juara 1. Berkerja sama, berdiskusi, menanggulangi perbedaan dan selisih antar kepala serta fokus untuk terus belajar yang didapat melalui pengamatan ke pihak lawan maupun dari setiap kesalahan selama perdebatan dijadikan bahan untuk lebih maju.
Pesertalomba tentunya di bimbing oleh dosen profesional, ia adalah Didik Widiantoro, M.Psi., Psikolog dan Yulia Herawati, S.Psi., MA. Materi yang diangkat merupakan hal-hal yang berkaitan dengan era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA). VUCA adalah era dimana terjadinya banyak pergejolakan yang kompleks dan tidak pasti, hal itu menjadi hal biasa dalam satu dekade terakhir akibat perubahan teknologi dan kondisi dunia.
Adapun hal-hal spesifik yang diangkat saat perlombaan adalah pro kontra gift pada live streaming’yang di asumsikan menurunkan semangat kerja masyarakat, pro kontra mengenai penggunaan Artificial Intelgence dalam penulisan skripsi, pro kontra mengenai Hardskill lebih dibutuhkan daripada softskill di era VUCA, pro kontra mengenai agility leadership lebih baik daripada transformasional leadership di era VUCA, dan pro kontra mengenai keefektifan Work From Anywhere’bagi ASN dalam menghadapi era VUCA. (hms/smh)
