Beberapa waktu lalu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Riau (UIR) berhasil meraih hibah bantuan pendanaan revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) tahun 2024 sebesar 1 Miliar dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia (RI).
Berkenaan dengan hal tersebut Rektor UIR Prof. Dr. H. Synafrialdi, S.H.,MCL turut diundang untuk hadir di Artotel Gelora Senayan, Jakarta dalam rangka menandatangi kontrak program pendanaan revitalisasi LPTK 2024 tersebut.
Kepada tim Humas Prof. Dr. H. Synafrialdi, S.H.,MCL menyampaikan, FKIP UIR berhasil mendapatkan pendanaan bersama dengan 70 Perguruan Tinggi (PT) lain se-Indonesia. Menurutnya ini bukan capaian yang mudah karena harus bersaing dengan 4.000 PT yang mengajukan proposal pendanaan.
“Alhamdulillah kita berhasil mendapatkan pendanaan dengan fokus utamanya pada pengembangan Program Studi Pendidikan Profesi Guru. Capain ini tentunya diraih oleh beberapa faktor pendukung salah satunya pengajuan proposal yang baik”, tutur Rektor.
Kemendikbud Ristek meluncurkan dana sebesar 72.261.822.621,- untuk proposal yang masuk 101 besar. Namun terdapat 70 PT yang lolos substansi terbagi menjadi klaster I dan II. FKIP UIR berhasil lolos substansi klaster II bersama 42 PT lain dengan total dana 707.458.924.
Dekan FKIP UIR Dr. Miranti Eka Putri, S.Pd., M.Ed menjelaskan “bantuan pendaanaan yang akan kita terima tidak berbentuk uang tunai, melainkan dialokasikan dalam bentuk kelengkapan media pengajaran, sarana dan prasarana yang bisa mendukung kelancaran program study pendidikan profesi guru”.
Prodi PPG memang menjadi fokus pengajuan proposal pendanaan. Untuk itu FKIP akan melakukan perbaikan pada laboratorium microteaching agar menjadi salah satu fakultas keguruan yang cakap teknologi.
Rasa senang dan bangga tentunya dirasakan oleh seluruh civitas akademika UIR. Wakil Rektor I bidang Akademik UIR Assoc. Prof. Dr. Syafhendry, M.Si berharap agar proses alokasi dana bisa berjalan dengan lancar dan semestinya tanpa ada hambatan apapun.
“Terlebih Prodi PPG ini baru berjalan dua tahun dan kita telah berhasil mendapatkan pendanaan”, saut Syafhendry (hms/smh)
