Batu Sangkar, UIR : Mahasiswa Penerima Bidik Misi Bhakti Negeri merupakan orang-orang pilihan dan berprestasi. Karenanya dalam menjalankan aktivitas perkuliahan, jangan menjadi mahasiswa kup’u-kupu’.
Mahasiswa ‘kupu-kupu’ adalah mahasiswa yang kerjanya kuliah tanpa mau menyediakan waktu untuk memperkuat basis pengembangan keilmuan dan tak peka terhadap lingkungan kampus. Tidak berperan dalam organisasi kemahasiswan. Hanya datang ke kampus, ikut kuliah kemudian pulang.
”Hampir semua pemimpin dan orang-orang hebat di negeri ini dahulunya aktivis mahasiswa,” kata Yandri dalam presentasinya yang dimoderatori Kepala Biro Administrasi Umum dan Personalia UIR H. Zakir Has, SH, MPd.
Ada beberapa faktor yang membuat mahasiswa sukses. Apa itu, tanya Yandri, ikuti perkuliahan dengan baik dan sepenuh hati, bertanya bila masih ragu, kerjakan tugas dan ujian tidak mencontek, berdoa dan minta doa dari orangtua. ”Jangan durhakai orangtua. Tak ada seorang anakpun dapat berjalan dengan kokoh, tegak dengan sempurna tanpa doa orangtua. Ingat legenda Malinkundang yang dalam kisahnya karena durhaka kepada orangtua, dikutuk menjadi batu,” ucap Yandri.
Mahasiswa harus cerdas dan berkarakter. Ikutlah organisasi di kampus karena dari sana mahasiswa belajar menjadi pemimpin. ”Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu. Datang masuk kelas lalu pulang,” ujar Sekretaris LLDIKTI Wilayah X ini.
Setelah tamat segera tentukan pilihan. Apapun pilihan saudara, itulah yang terbaik. Pilihan bekerja, melanjutkan kuliah atau menikah. Jangan buang waktu sebab persiangan sekarang semakin berat. Era kini, zaman tekhnologi informasi, semua secara mudah dapat diakses oleh siapapun. Termasuk kompetisi dalam dunia kerja. ”Anda akan bersaing dengan pekerja dan pencari kerja dari negara–negara manapun dalam era globalisasi,” imbuh Yandri.*
Laporan : Humas UIR