Email

Kontak

Email

Kontak

PWK FT UIR dan BPPD Kupas Soal Banjir di Wajah Daerah RRI

Pekanbaru, UIR: Sebagai tindak lanjut kesepakatan kerjasama dengan Radio Republik Indonesia Riau, Prodi PWK FT UIR, Ir. Mardianto Manan, MT, di undang sebagai narasumber dalam acara Dialog Wajah Daerah Riau secara live di RRI Riau Jl. Sudirman, Pekanbaru, membahasa tentang penyebab dan antisipasi banjir di Provinsi Riau pada Senin, 12 November 2018.

Dialog Wajah Daerah Riau diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau dan Dinas Sosial Provinsi Riau, menggunakan media massa RRI untuk menyebarluaskan informasi tentang penyebab dan antisipasi banjir di Provinsi Riau.

Ir. Mardianto Manan, MT, sebagai Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota dengan Sertifikasi Keahlian sebagai Ahli Utama Nasional, memberikan pandangan- pandangan sesuai keahliannya. Narasumber lain yang hadir adalah Jim Gafur dari BPBD Riau dan Umardari Dinas Sosial Provinsi Riau.

“Banjir disebabkan hilang dan berkurangnya resapan air dan rusaknya hulu Daerah Aliran Sungai yang ada di Provinsi Riau. Hulu DAS Provinsi Riau berada di Provinsi Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Provinsi Riau dilewati oleh DAS Siak, DAS Indragiri, DAS Rokan, dan DAS Kampar,” kata Mardianto Manan.

Kondisi empat DAS tersebut sangat memprihatinkan. Hal ini juga disebabkan kegiatan pada daerah hulu. Banyak hutan dibuka tanpa menghiraukan tata ruang yang ada. Ada beberapa hal yang penyebab banjir, adanya perusakan dan penggundulan hutan atau kawasan tangkapan hujan di hulu. Air hujan banyak yang tidak terserap, sehingga air tersebut turun menuju sungai. Jika air dalam volume besar maka sungai tidak dapat menampung air yang pada akhirnya meluap ke sungai dan dataran rendah. Ini ditambah lagi penebangan hutan di hulu akan membuat tanah menjadi mudah longsor dan menjadi bencana bagi penduduk terdekat, ulas Mardianto Manan, MT.

Manan juga menjelaskan bahwa banjir juga terjadi di kawasan perkotaan dengan berbagai sebab, soal perubahan sistem drainase pembuangan air. Suatu daerah yang biasanya tidak banjir akan menjadi langganan banjir jika di sekitar daerah itu melakukan sesuatu yang mengubah sistem drainase yang sudah ada tanpa Amdal. Seperti peninggian masal suatu wilayah rendah untuk membangun komplek perumahan baru, menyempatkan saluran air yang ada untuk suatu pembangunan. Saluran air yang mampet akibat sampah yang menumpuk.

Ini terjadi karena tidak ada kepedulian untuk membersihkan secara berkala terhadap got, selokan, parit dan saluran air lainnya. Membuang sampah sembarangan ini salah satu faktor terjadi banjir. Termasuk juga tanah yang terutup oleh paving dan aspal secara meluas dan massif. Ini menyebabkan air hujan yang turun sulit menginfiltrasi ke tanah.*

[]relis/pwk

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Related Posts

Jl. Kaharuddin Nasution 113,
Pekanbaru 28284
Riau - Indonesia

FOLLOW UIR

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Skip to content