Dalam mewujudkan peningkatan Visi 2041 “Menjadi Universitas Islam Berkelas Dunia Berbasis Iman dan Takwa” Universitas Islam Riau selalu melakukan berbagai program guna mewujudkan visi tersebut. Salah satu instrumen untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan menerima dan membuka kuota penerimaan mahasiswa asing.
Abdullah Maeha atau yang akrab disapa Abdullah merupakan salah satu dari 44 mahasiswa asing Universitas Islam Riau asal Thailand angkatan 2017. Abdullah berhasil menamatkan pendidikannya dari Program Studi Pendidikan Agama Islam dengan masa studi lebih kurang lima tahun.
Pada Podcast di kanal Youtube Uir Official dalam program Bilik Marpoyan Abdullah menceritakan dan membagikan pengalamannya selama menempuh pendidikan di UIR. Ketika Tim Humas menanyakan bagaimana Abdullah menemukan UIR dan memutuskan untuk berkuliah di kampus tertua di Riau itu, Ia mengatakan berawal dari kesulitan menemukan perguruan tinggi yang berbasis nilai-nilai islam di Thailand.
“Berawal dari kesulitan menemukan perguruan tinggi yang berbasis nilai-nilai keislaman karena kita tahu bersama di Thailand merupakan negara dengan mayoritas beragama Budha, maka saya memutuskan untuk mencari kampus di luar negeri, karena memikirkan jarak yang tidak terlalu jauh sekaligus biaya kuliah yang relatif lebih terjangkau akhirnya saya memutuskan memilih UIR,” ujarnya.
Mahasiswa asal daerah Pattani Thailand itu juga menceritakan pengalamannya saat baru-baru tiba di Pekanbaru yang diakui sempat mengalami kendala karena bahasa yang digunakannya cukup berbeda dengan di Indonesia.
“Ketika awal-awal berkuliah di UIR saya sempat mengalami kendala terutama bahasa, walaupun di Pattani saya juga belajar bahasa melayu dan dekat juga dengan Malaysia tapi tetap saja berbeda, itu juga yang mempengaruhi proses saya dalam berbaur dengan teman-teman disini,” ungkapnya.
Kendati demikian saat ini Abdullah sudah fasih berbahasa Indonesia karena banyak juga dibantu oleh teman-teman mahasiswa dan juga teman satu kosnya dan waktunya yang sudah cukup lama yaitu delapan tahun di Pekanbaru.
“Saya juga punya target ketika itu, setibanya saya di Indonesia saya harus bisa menguasai bahasa minimal beberapa kata dan beradaptasi maksimal satu bulan,” katanya.
Lebih lanjut, ditanya mengenai kerinduannya dengan kampung halamannya di Pattani, Ia meceritakan bahwa sangat rindu untuk kembali ke kampung halaman, karena sejak berkuliah hingga saat ini dia tidak terlalu sering pulang ke kampung halaman.
“Sejak tiba di Pekanbaru di 2015, terhitung saya pulang ke Pattani hanya tiga kali, terakhir sebelum Covid 19 melanda, tapi sekarang kan zaman sudah canggih kita tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga di sana melalui social media dan video call,” jelasnya.
Di akhir masa studi nya Abdullah mengangkat judul penelitian “Persepsi Pembinaan Akhlak Siswa Ma’had Darul Maarif di Pattani Selatan Thailand” dengan pembimbing Dr. H. Hamzah, M.Ag dan memperoleh iPK 3,04 mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak UIR seperti dosen, mahasiswa, teman-teman yang turut support dari awal hingga akhirnya menyelesaikan kuliah.(kh/hms)
