Universitas Islam Riau (UIR) kembali mencetak lulusan yang handal dan berdaya saing. Hamsia Wahyuli menjadi pemuncak pada wisuda periode I UIR pada Kamis, (16/02/2023). Hamsia berasal dari Program Studi (prodi) Perbankan Syariah, Fakultas Agama Islam (FAI) UIR lulus dengan IPK 3.93.
UIR memberikan Reward sebesar 2.500.000 serta kesempatan kepada Hamsia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 secara gratis. Hal tersebut diberikan oleh UIR sebagai bentuk apresiasi dan kerja keras yang telah dilakukan oleh Hamsia selama proses perkuliahan.
Dekan Fakultas Agama Islam yaitu Dr. Zulkifli, M.M, M.Esy berharap lulusan FAI UIR selalu menjaga nama baik almamater serta bisa bermanfaat di masyarakat atas ilmu yang telah diperoleh selama bangku perkuliahan.
Adapun yang menjadi judul penelitian Hamsia yaitu “Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat tentang Produk Perbankan Syariah di Kecamatan Ujung Batu”. Penelitian tersebut tentunya selaras dengan prodi Hamsia. Sama seperti mahasiswa lain, selama proses perkuliahan ia yang sering bertanya kepada dosen, duduk di kursi paling depan menjadi tempat favorit, sesekali ia juga maju kedepan untuk mengerjakan tugas kelas.
“Prestasi selama kuliah Hamsi pernah ikut lomba antar kelas program studi Perbankan Syariah juara 3 lomba ketik”, tuturnya pada Senin, (20/02/2023).
Anak dari bapak Atis dan Ibu Iyas itu menyebut, adapun metode belajar yang digunakan yaitu mengerjakan tugas secara mandiri, maksimal, dan cepat, membuat kelompok belajar, membaca ulang materi sebelum dan sesudah belajar, diskusi bersama dosen dan teman.
“Alhamdulillah dengan kuliah di UIR Hamsia merasa bangga karena UIR yang terbaik, terelit, dengan kelas yang bersih nyaman ber AC, dan perlengkapan yang lengkap. Dosen yang baik, cara mengajar yang cepat tanggap dengan mahasiswa, apalagi dosen Perbankan Syariah baik, yang selalu mendengarkan keluh kesah mahasiswa, mengerti dengan keadaan mahasiswa, dan lain lain” ucap syukur Hamsia.
Ia berpesan kepada teman seperjuangan dan yang masih memulai kuliah agar mengobarkan semangat setinggi mungkin. Tidak ada yang tidak mungkin selagi ada usaha yang dilakukan untuk mencapai apa yang diinginkan. (hms/smh)
