Email

Kontak

Email

Kontak

Laporan Umroh (3): UAS Pimpin Doa Putaran Tawaf dan Sai

Mekkah (18/2) masih terlihat ramai. Lalu lintas di sepanjang jalan-jalan yang kami lewati masih saja ramai. Kendaraan hilir mudik. Sedikit sekali sepeda motor yang berkeliaran.

Jarum waktu terus bergerak. Kami masih dalam bus. Perjalanan Madinah-Mekah tak terasa telah menguras rasa letih. Karena jarak tempuh yang dilewati lebih dari 500 km. Cuma karena jalanannya lurus, lebar dan tak sedikit pun berlobang membuat tidur di dalam bus lebih nyenyak. Kepikiran, coba kalau Pekanbaru-Padang kondisi jalannya seperti ini, Pemerintah tak perlu repot-repot menguras ratusan miliar rupiah membangun tol.

Suasana di Haram masih padat. Waktu dini hari rasanya lebih menyenangkan bagi jemaah beribadah. Bus tumpangan kami pun merengsek masuk di paroh lalu lintas yang tak sepadat waktu siang. Sasaran yang dituju adalah Hotel Al Fajer Ak Badeea 6244 persis di belakang tower zamzam. Berjarak setengah kilo dari Masjidil Haram. Semua penumpang bus yang tergabung dalam UAS PDA Travel sedang berpakaian ihram sejak dari Bir Ali Madinah.

Sampai di hotel kami pun turun. Langsung menuju ruang makan. Kopor-kopor dengan sigap diturunkan petugas hotel untuk dibawa ke lorong-lotong kamar. Lalu diambil pemiliknya.

Malam makin larut. Di handpone tercatat pukul 23.45 waktu Arab Saudi. Pembimbing umroh dari travel masih sibuk mengabsensi anggota. Ada tiga bus yang tadi berangkat dari Madinah. Bus 1, 2 dan 3. Selesai sudah. Kami pun bergerak menuju Haram untuk tawaf dan Sai. Masuk melalui pintu King Fahd.

Berjalan beberapa saat di dalam masjid, Kakbah pun terlihat dengan jelas dibawah sorotan lampu mercuri putih.
”Ya Allah, tambahkan lah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya diantara mereka yang berhaji atau yang berumroh padanya dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan,” demikian lafaz jemaah ketika pertama melihat Kakbah.

Dan, kami pun segera melangkah berjalan ke pilar hijau. Tempat awal tawaf. Bergabung dengan jemaah PDA lain yang dipimpin Ustad Abdul Somad. UAS dengan suara keras dan lantang membacakan doa-doa tawaf dari putaran pertama hingga ke putaran ketujuh. Setiap doa yang dilafazkan UAS diikuti seluruh jemaah. Fahridar Hasibuan bersama istrinya terlihat melangkah tawaf di sebelah kiri UAS.

Setelah putaran ketujuh UAS mengkhiri doanya. Lalu berbelok arah ke maqam ibrahim mencari posisi untuk shalat sunat. Kemudian, bergerak menuju bukit safa untuk memulai sai. Prosesi ini berjalan hingga tujuh putaran dari safa ke bukit marwah. Lalu ditutup dengan tahallul. Atau memotong helai rambut.

Alhamdulillah jemaah Universitas Islam Riau dapat mengakhiri prosesi ibadah umroh dengan baik hingga pukul 04.00 dinihari. Beberapa diantaranya ada yang langsung ke hotel menanggalkan ihram. Lalu istirahat. Juga ada yang bertahan di Masjidil Haram hingga subuh selesai.

Sudirman, Kepala Bagian Rumah Tangga BAUP mengaku senang bisa membimbing istri dan ibunya, Bambang Suryani bertawaf dan sai. Wanita 71 tahun dari Lubuk Bendahara itu, menurut Sudir, berada dalam kondisi fisik yang prima. Walau di waktu sai, kata Sudir, ibunya sempat mengeluh kelelahan.

”Tapi setelah saya oleskan kakinya dengan air zamzam semangatnya menyelesaikan sai kembali muncul. Alhamdulillah, sai mampu diselesaikan dengan baik..Saya bersyukur bisa membawa omak umroh,” ujar Sudir penuh haru.*

[]hmsuir

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Related Posts

Jl. Kaharuddin Nasution 113,
Pekanbaru 28284
Riau - Indonesia

FOLLOW UIR

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Skip to content