Beberapa jenis sampah seperti plastik saat ini menjadi permasalahan yang cukup kompleks. sampah dan limbah berbahan plastik akan cenderung sulit terurai dan pastinya membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan belasan tahun untuk terurai secara alami.
Di sisi lain pemerintah hingga saat ini belum benar-benar fokus dan serius untuk mempersiapkan pengelolaan berkelanjutan dari limbah plastik yang dihasilkan oleh rumah tangga hingga industri. Menjawab tantangan tersebut Dr. Dedikarni, S.T., M.Sc yang merupakan Dosen Prodi Teknik Mesin sekaligus Kepala Pusat Studi Material dan Rekayasa Universitas Islam Riau bersama tim nya menciptakan mesin pengolah sampah plastik menjadi paving block, bahan bangunan yang diletakkan di tanah yang berguna untuk meratakan kontur tanah sekaligus estetika taman.
“Berawal dari PDAM Tirta Siak yang ketika itu mengajak berdiskusi mengenai kendala mereka menghadapi banyaknya limbah khususnya plastik di sekitar Sungai Siak, maka saya berpikir kenapa tidak mengolah limbah tersebut menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat sekaligus mengurangi pencemaran yang bisa saja ditimbulkan,” ujar Dedikarni.
Pada mesin yang dibuatnya tersebut memiliki spesifikasi dapat memuat 50 kg bahan baku pembuatan paving block, motor penggerak ½ HP, heater kompor gas, thermometer, dan beberapa cetakan paving block.
“Saat ini paving block yang telah dihasilkan oleh alat ini masih di tahap 80%, masih butuh beberapa tahapan lagi dalam penyempurnaannya, seperti uji kelayakan dan uji-uji lainnya yang juga membutuhkan waktu, tenaga dan materil,” ungkapnya.
Hasil penemuan mesin pengolah limbah plastik menjadi paving block yang diketuai oleh Dr. Dedikarni dan beranggotakan Mas Effendi, S.T., dan Khaidir tersebut dipamerkan dalam agenda Periset Expo Riau 2023 yang diselenggarakan di Gedung Bappeda Provinsi Riau pada 24 Mei 2023 lalu bersamaan dengan beberapa karya dan inovasi-inovasi dari peneliti lainnya.(kh/hms)
