Email

Kontak

Email

Kontak

Milad Ke 46 Faperta UIR Gelar Kuliah Umum Penanggulangan Dampak Spesies Invasif Capai Stabilitas Produktivitas Pertanian

Menyemarakkan Milad Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Islam Riau (UIR) yang diperingati 13 November setiap tahunnya, kali ini FAPERTA UIR menggelar Kuliah Umum Internasional yang bertemakan “Invasive Species Impact in Agriculture: Striking a Balance Between Productivity, Biodiversity, and Ecosystem Health” yang dilaksanakan pada Senin (18/12/2023) di Aula Lt II Gedung FAPERTA UIR.

Kuliah Umum yang mendatangkan Senior Consultant Philippine Rice Research Institute Dr. Ravindra Chandra Joshi tersebut dipandu oleh moderator Dr. Ir. Ujang Paman Ismail, M.Agr serta dihadiri oleh lebih dari 80 mahasiswa/i dari berbagai Program Studi (Prodi) diantaranya Prodi Agribisnis dan Agroteknologi di Faperta UIR.

Dekan FAPERTA Dr. Ir. Hj. Siti Zahrah, M.P dalam sambutannya saat membuka jalannya seminar mengatakan agenda tersebut merupakan sempena Milad FAPERTA ke 46.

“Kuliah umum ini digelar bersempena Milad FAPERTA UIR ke 46 tahun, kami berharap para mahasiswa/i dapat dengan serius mengikuti dan menyimak materi yang disampaikan oleh pemateri kita karena materi ini sangat menarik dan penting di bidang pertanian,” ungkap Siti Zahrah.

Selanjutnya, Pemateri Ravindra Chandra dalam materi nya fokus menjelaskan Invasive Alien Species (IAS) atau yang akrab dikenal sebagai hama dan gulma. IAS sendiri menurutnya bisa berupa tanaman, Binatang atau micro organisme lainnya yang bukan berasal dari daerah tersebut dan mengganggu produksi suatu komoditi pertanian.

“IAS yang bisa saja berupa tanaman, hewan maupun micro organisme yang bukan tempatan ini dapat mengganggu kestabilan ekosistem, terancamnya keaneka ragaman hayati hingga berdampak pada terancamnya keamanan pangan, masalah kesehatan serta pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Ravindra juga menjabarkan beberapa hama dan gulma khas Kawasan Asean terutama yang khusus berada di wilayah persawahan seperti keong mas, tikus, serangga, fall armyway, ilalang dan lain sebagainya.

“Penyebab semakin massif nya perkembangan hama dan gulma ini pun juga dipengaruhi karena IAS ini bukan berasal dari daerah tersebut sehingga hama tersebut tidak memiliki musuh alami sampaik akhirnya berkembang biak dengan sangat cepat dan menjadi permasalahan,” tambahnya.

Lebih lanjut, sebagai seorang mahasiswa penting untuk mempelajari IAS dikarenakan poin pembasmian hama invasive merupakan satu dari 17 poin penting yang digagas oleh PBB (Perserikatan Bangsa – bangsa) dalam SDGs (Suistanable Development Goals) serta agar pembasmian IAS pun dapat berjalan lebih ramah lingkungan, aman bagi manusia dan ekosistem melalui serangkaian penelitian yang terus akan berkembang dikemudian hari.(kh/hms)

 

Share:

More Posts

Universitas Islam Riau Campus
Jl. Kaharuddin Nasution 113, Pekanbaru 28284
Indonesia

Telepon :  +62 761 674674
Faks :   +62 761 674834
Email : info[at]uir.ac.id

© Universitas Islam Riau developed by SIMFOKOM

Jl. Kaharuddin Nasution 113,
Pekanbaru 28284
Riau - Indonesia

FOLLOW UIR

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Skip to content