Pekanbaru, UIR : Permasalahan banjir di Kota khususnya Pekanbaru telah menjadi permasalahan yang telah berlangsung lama, namun belum optimal dalam penyelesainnya. Puncaknya pada tanggal 17-18 Juni hujan deras di Pekanbaru mengakibatkan banjir yang merenggut nyawa seorang ibu yang tengah hamil muda.
Menyikapi permasalahan banjir di Kota Pekanbaru, maka para “netizen” mengadakan acara “Sharing Session” dengan tema “Netizen Bicara Banjir Pekanbaru Yang Begitu – Begitu Saja” bertempat di Kedai Kopi Kirapa pada tanggal 29 Juni 2019 yang lalu.
Acara ini menghadirkan empat orang narasumber, dari akademisi yaitu Idham Nugraha, S.Si, M.Sc yang merupakan Dosen UIR, Prodi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fandy Rahman (LSM) dari pihak WALHI dan Septian Hadi dari Koalisi Sedia Payung dan Afif Naufal dari masyakarat Kota Pekanbaru yang juga merupakan mahasiswa Ilmu Politik UIN Jakarta.
Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan orang khususnya masyarakat yang peduli lingkungan serta menyoroti banjir di Pekanbaru.
“Saat ini budaya gotong royong di masyarakat sudah mulai luntur serta masih banyak masyarakat yang membuang sampah yang tidak pada tempatnya dimana hal ini tentu akan sedikit banyak mempengaruhi permasalahan banjir yang terjadi di Kota Pekanbaru”, cakap Dosen UIR, Prodi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota.
Dalam menyelesaikan permasalahan banjir ini diperlukan sinergi antara akademisi, masyarakat, Pemerintah serta LSM. Tidak bias hanya mengandalkan satu pihak saja, tutup Idham.
Dalam kesempatan ini para narasumber sepakat bahwa Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru belum optimal dalam menyelesaikan permasalahan banjir yang diakibatkan karena tidak optimalnya sistem drainase dan sungai serta penegakan hukum terkait tata ruang yang belum tegas. Selain itu, peran masyakarat terkait lingkungan juga dinilai masih kurang.
Di akhir kegiatan ini, pihak WALHI dan Koalisi Sedia Payung berencana membuat aksi untuk mendengar respon dari Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru terkait permasalahan banjir yang terjadi di Kota Pekanbaru.
Laporan : HUMAS UIR
