Keberadaan penilai profesional merupakan profesi yang menjanjikan pada masa mendatang, baik penilaian terhadap aset berwujud (tangible asset) maupun tidak berwujud (intangible asset). Sehingga dengan kehadiran profesi penilai akan menjadi penengah dalam sebuah proses pemberian kredit dan lain sebagai.
Ada dua kriteria penilai di Indonesia menurut Standar Penilai Indonesia (SPI) 2018, Penilai yang berasal dari Pemerintah yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), serta Penilai Publik merupakan seseorang yang memiliki kompetensi dalam melakukan kegiatan penilaian yang sekurang – kurangnya memiliki telah lulus pendidikan awal penilaian dan bukan dinaungi oleh instansi pemerintahan.
Untuk memberikan pemahaman kepada khalayak ramai mengenai pentingnya profesi penilai, kewenangan, serta kualifikasinya, maka Pusat Karir Universitas Islam Riau bekerjasama dengan MAPPI (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia) dan Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan RI melaksanakan Sosialisasi Profesi Penilai yang dilaksanakan di Auditorium Gedung Rektorat Universitas Islam Riau, pada Jumat (23/9/2022).
Sosialisasi yang juga diselenggarakan secara hybrid tersebut mendatangkan narasumber – narasumber yang berpengalaman dalam bidang penilaian, diantaranya Pangkat Sudi Andoyo, S.T., MAPPI (Cert.) yang merupakan ASN Kementerian Keuangan sebagai Kepala Sub Pemeriksaan, Penilai, Aktuaris, dan Profesi Keuangan, Dedy M. Firmanto, S.E., M.Si., MAPPI (Cert.)., merupakan Ketua 2 DPN MAPPI, dan Ahmad Nazir, S.E., M.Ec.Dev., MAPPI (Cert.) Ketua DPD MAPPI Riau serta langsung dipandu oleh moderator Prof. Dr. H. Detri Karya, S.E., M.A.
Hadir membuka acara Wakil Rektor 2 Dr. Firdaus AR, S.E., M.Si., AK. CA mewakili Rektor Universitas Islam Riau
“Pelatihan ini merupakan suatu kegiatan yang penting untuk memberikan perspektif pada mahasiswa bahwa ada profesi lain yaitu profesi seorang Penilai yang kita sadari masih awam diketahui oleh mahasiswa” ujar Firdaus
Firdaus menambahkan dalam sambutannya, sosialisasi tersebut dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menggali informasi dari para narasumber yang hadir serta mengetahui pendidikan yang harus dimiliki oleh seorang penilai.
Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari orang 100 peserta itu juga diisi dengan berbagai materi – materi yang memperkenalkan pentingnya profesi seorang penilai dalam berbagai bidang, antara lain dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah, pengelolaan aset, perpajakan, perbankan, pasar modal, pembangunan infrastruktur terkait pengadaan tanah guna kepentingan umum. (kh/hms)
