Usai pelantikan pengurus Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKSPTIS) se–Indonesia di Universitas Islam Riau (UIR) pada Jumat, (17/11/2023), kegiatan dilanjutkan dengan bedah buku Peta Perjalanan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia.
Buku tersebut ditulis oleh Zaenal Muttaqin dari dari Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Buku tentunya dibedah langsung oleh Prof. Dr. H. Mudzakkir Ali, MA dan Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S selaku peserta Rakernas BKSPTIS.
Buku Peta Perjalanan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia terdiri dari 8 bab. Bab 1 pendahuluan, bab 2 ilmu dalam islam, tinjauan filosofis, bab 3 ilmu dalam islam, tinjauan sejarah, bab 4 diskursus pengembangan sains dan islam kontemporer, bab 5 proyeksi perguruan tinggi islam masa depan, bab 6 perguruan tinggi islam dalam pengembangan sains saat ini, bab 7 peta jalan, dan bab 8 penutup.
Buku ini tentunya akan memberikan Frame besar bahwa pengembangan sains merupakan startegi kebangkitan peradaban Islam. Hal ini dilihat darisejarah masa lampau sehingga tidak untuk kembali ke masa itu, tetapi saat ini berupaya untuk membangkitkan semangat pengembangan sains di dunia islam yang saat sedang mandek.
“Jebakan neo liberalisme birokrasi perguruan tinggi jangan sampai membatasi produktivitas ilmu, sehingga PTI bertugas pengembangan sains melalui posisi sains dalam konteks beragama,Scientific culture, ketersediaan pendanaan, dan kerjasama global”, papar Zaenal Muttaqin.
Menanggapi isi buku yang dipaparkan, salah satu peserta Rakernas BKSPTIS turut menjabarkan permasalahan yang ada di Perguruan Tinggi salah satunya minat mahasiswa terhadap Program Studi Saintek kian menurun.
“Sejatinya peta jalan tidak harus diterapkan secara kaku, tergantung kondisi masing-masing Perguruan Tinggi Islam yang Professional Networks karena Indonesia adalah negara Pancasila yang harus mengakomodir productivity based, melihat manusia sebagai labor untuk pertumbuhan ilmu tereduksi dalam teknologi”, jelas Zaenal Muttaqin. (hms/smh)
