Fakultas Teknik Universitas Islam Riau sebagai salah satu Fakultas yang sebagian besar media belajarnya ataupun lulusan mahasiswa akan erat berhadapan dengan industri, maka penting bagi sebuah kampus untuk membina hubungan yang baik dengan industri-industri yang berguna untuk mendukung implementasi program pemerintah yaitu MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang menuntut ranah akademis untuk aktif praktek dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Membahas fenomena tersebut, Fakultas Teknik dalam hal ini mengundang perusahaan-perusahaan baik Minyak dan Gas, Perkebunan, Industri Hilir Perkebunan dan Pertanian di seputar wilayah Riau membicarakan peluang-peluang dan program kemitraan diantara kedua belah pihak. Yang dilaksanakan pada Kamis (22/06/2023) di Ruang Sidang Gedung Rektorat UIR.
Dekan Fakultas Teknik UIR Dr. Eng. Muslim, S.T., M.T membuka jalannya diskusi mengungkapkan apresiasi atas kehadiran mitra yang hadir dan membuka peluang adanya kolaborasi diantara FT UIR dan mitra “Apresiasi atas kehadiran teman-teman mitra sekalian, kami bermaksud mengundang bapak-ibu sekalian untuk bersama sharing antara perusahaan dengan ruang akademisi, dan barangkali bisa dimanfaatkan sebagai peluang kerjasama kedepannya,” ujar Muslim.
Selanjutnya, diskusi yang dipandu oleh Kabag Humas dan Protokoler UIR Dr. Harry Setiawan, M.I.Kom banyak diisi dengan berbagai sudut pandang dari masing-masing perwakilan industri yang hadir, yang sebagian besar membahas mengenai program kerja praktek dan magang mahasiswa.
“Dalam program magang antara fakultas dan perusahaan kami, perlu dibicarakan satu pola pandang yang sama, antara prodi yang mengirimkan mahasiswa dengan kami perusahaan yang menerima perlu adanya keseragaman agar mahasiswa yang dikirimkan dapat sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan unit yang tepat di perusahaan kami,” ungkap Tengku Kespandiar PR Manager PT. RAAP Perawang.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Perwakilan PT. Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Armadi selaku Manager PR Department bahwa harus ada sinkronisasi antara kurikulum yang dibuat oleh Prodi dengan realita yang dibutuhkan oleh industri.
“Sekiranya sebagai saran, perlu adanya sinkronisasi yang dilakukan oleh prodi dalam menerapkan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan di industri, selebihnya kami di IKPP siap bersinergi dan berkolaborasi dengan FT UIR tentunya,” harapnya.
Adapun perusahan yang hadir dalam agenda diskusi tersebut diantaranya PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), PT. Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP), SKK Migas Perwakilan Riau, PTPN 5, PT. BOB, Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina Hulu Rokan (PHR), dan PT. EMP Bentu.(kh/hms)
