Majelis Ulama Indonesia (MUI) Republik Indonesia (RI) mengajak umat muslim di Indonesia untuk menunaikan ibadah qurban bagi yang mampu. Menurutnya ini merupakan bentuk kesholehan sosial sesama umat muslim. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, Abdullah Jaidi usai sidang isbat sebagaimana dikutip dari kompas.com pada Rabu, (21/06/2023).
Ketua MUI menetapkan 1 Zulhijjah 1444 H pada Kamis, (29/06/2023) mendatang. Menurutnya ibadah qurban menjadi penting sebagai wujud kesalehan sosial umat Islam dan peduli akan sesama umat manusia sebagai anggota masyarakat karena tidak semua masyarakat dapat menikmati daging dalam kehidupan sehari-hari.
Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Riau (UIR) Ary Antony Putra, S.Pd.I., MA menjelaskan tentang bagaimana pembagian daging qurban. Ia mencotohkan 1 ekor domba yang diqurbankan maka pembagiannya sama dengan 1/3 untuk sohibul qurban, 2/3 sisanya untuk maayarakat atau panitia qurban.
“Jadi pembagian daging qurban itu 1/3 untuk yang berqurban, 1/3 untuk masyarakat, 1/3 nya lagi untuk panitia pelaksana qurban”, papar Ary Antony Putra, S.Pd.I., MA.
Lebih lanjut ia memaparkan saat ini terdapat beberapa polemik di masyarakat. Ada masyarakat yang beranggapan bahwa orang yang berqurban maka diharamkan memakan daging qurban, menurutnya seluruh daging harus di sedekahkan. Untuk itu perlu ada pelurusan dan pemahaman bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah qurban. (hms/smh)
Sumber Dokumentasi : Nyantriyuk.co.id
