Email

Kontak

Email

Kontak

Menyadari Ciri Toxic Positivity Beserta Langkah Pencegahannya

Istilah Toxic Productivity saat ini mulai terdengar familiar di telinga kita, terutama bagi generasi millenial saat ini sehingga memunculkan new language yang padahal tanpa disadari perilaku ini sudah sejak lama ada di sekitar kita. Toxic Productivity atau produktifitas yang berlebihan adalah sebuah rasa kecanduan yang berlebihan terhadap pekerjaan dan kegiatan yang apabila seseorang ini tidak bisa melakukan kegiatan apapun dia akan sangat merasa bersalah dan cemas sehingga memunculkan perilaku yang kompulsif dalam berkegiatan lalu nanti nya suatu pekerjaan ataupun tugas yang diberikan kepadanya  tidak bisa di selesaikannya nya secara maksimal.

Jika dilakukan secara bijak, produktifitas tersebut akan berdampak positif bagi perkembangan diri. Namun, apabila dilakukan secara terus-menerus bahkan keterlaluan, bisa berisiko terjebak dengan fenomena toxic productivity yang tentunya tidak baik bagi kesehatan mental.

Salah seorang Dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau Didik Widiantoro,M.Psi, Psikolog sekaligus sebagai Psikolog di LPT UIR, menurutnya saat ini seiring dengan globalisasi dan kecanggihan teknologi kecendrungan seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan diluar kapasitas sangatlah tinggi. Hal ini muncul dari rasa ingin bersaing yang menuntut seseorang untuk berlomba-lomba melakukan aktifitas untuk pengembangan diri secara bersamaan dan padat.

Produktifitas yang normal adalah saat seseorang tersebut mengerti apa yang menjadi tugas pokoknya, contohnya seperti mahasiswa dia akan tahu apa yang menjadi kewajibannya yaitu kuliah, mengerjakan tugas dari dosen, kerja kelompok, dan mengikuti kegiatan ekstra seperti organisasi untuk pengembangan soft skill.

Sedangkan produktivitas yang toxic adalah setelah sudah melakukan aktivitas ini masih harus ditambah lagi dengan melakukan hobi sehingga dalam satu hari mahasiswa tersebut akan penuh dengan berbagai kegiatan jadi akhirnya akan kewalahan atau bahkan tidak bisa lagi membedakan mana kegiatan yang benar-benar bermanfaat sangking inginnya untuk terus aktif berkegiatan. Dari kewalahan yang disadari ini akan memunculkan akibat pada kesehatan fisik yang terganggu dan tentunya berpengaruh juga pada kesehatan mental.

Berdasarkan ciri yang telah di jabarkan seseorang tersebut telah mengalami toxic produktif menurut Didik yaitu mempunyai rasa bersalah karena tidak melakukan suatu kegiatan yang merupakan gejala awal, lalu di iringi dengan bangun di pagi hari yang terasa begitu lelah padahal sudah tidur dengan cukup sebelumnya, ini juga bisa dipengaruhi dari psikis yang merasa lelah sehinga pengaruh kepada kondisi fisiknya. Terakhir pada seseorang yang sudah terjebak dalam toxic produktif adalah orang tersebut tidak bisa diam selalu merasa cemas yang berlebih dan menjadi sensitif terhadap berbagai hal yang mempengaruhi perasaannya.

Setelah menyadari berbagai ciri maka masuk kepada langkah penanganan. Dari kacamata dunia Psikologis untuk menangani seseorang yang telah terjebak dalam suatu symtom ada tiga langkah yang pertama adalah Pencegahan, Promotif, dan terakhir adalah Penanganan.

Sebelum gejala yang dirasakan berlebihan tentu ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh diri sendiri seperti, pahami diri dalam menentukan batasan untuk melakukan suatu kegiatan. Langkah pencegahan kedua adalah dengan menajemen waktu dan risiko yaitu tentukan derajat prioritas mana yang lebih utama untuk dilakukan dan sekiranya bisa di kerjakan kemudian hari.

Lebih lanjut apabila seseorang sudah terlanjur terjebat dalam toxic produktif maka harus ada langkah penanganan, Didik mendapati banyak klien nya yang datang dari mahasiswa atau bahkan pekerja seperti karyawan dan dosen yang sudah terjebak dan muncul gejala yang sudah obsessive seperti cemas berlebih, panik akut, kelelahan berlebih yang tidak menentu dan gejala lainnya sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari. Ketika sudah mengalami kondisi seperti ini tentunya perlu pertolongan oleh orang ahli dibidangnya, seperti ke Psikolog. (kh/hms)

Share:

More Posts

Universitas Islam Riau Campus
Jl. Kaharuddin Nasution 113, Pekanbaru 28284
Indonesia

Telepon :  +62 761 674674
Faks :   +62 761 674834
Email : info[at]uir.ac.id

© Universitas Islam Riau developed by SIMFOKOM

Jl. Kaharuddin Nasution 113,
Pekanbaru 28284
Riau - Indonesia

FOLLOW UIR

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Copyright © Universitas Islam Riau. Developed by SIMFOKOM

Skip to content