Program Studi Teknik Mesin kembali melaksanakan Kuliah Umum dengan mengundang salah seorang pimpinan manajemen PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) untuk berbagi ilmu kepada staf akademika dan mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Islam Riau yang membahas tentang dunia bisnis batubara dengan tema “Mining for Non-mining – Pengenalan Dunia Pertambangan Batubara bagi Non-Mining”.
Kuliah umum tersebut dilaksanakan di Auditorium Fakultas Teknik, pada Senin lalu (05/06/2023) yang mendatangkan narasumber Reno Saputra selaku Production Manager BUMA Job Site Indonesia Pratama.
Dari release yang diterima oleh Tim Humas UIR, Reno Saputra menyampaikan materi tentang bisnis proses di pertambangan batubara, mulai dari metode identifikasi posisi dan kapasitas batubara yang terkandung di perut bumi hingga penjualan batubara lalu rehabilitasi alam pasca tambang.
“Secara garis besar aktivitas yang dilakukan dalam proses penambangan batubara secara sistematis meliputi land clearing, top soil removal, overburden drilling, overburden blasting, overburden removal, overburden hauling, overburden disposal, coal getting, coal dumping in stock pile, coal transport to port site, coal dumping in port site, port site, coal barging and shipment dan yang terakhir adalah rehabilitation yang harus juga turut diperhatikan,” ujar Reno.
Sebagai putra daerah Indragiri Hulu Riau, Reno juga menjelaskan mengenai peluang kerja bagi seorang Mechanical Engineering di dunia pertambangan serta kualifikasi yang harus dimiliki agar putra daerah Riau juga bisa berkarir mengikuti jejaknya di Mining Industry.
“Ijazah hanya berfungsi sebagai legalitas, selanjutnya yang sangat berpengaruh di dunia industri adalah mindset seseorang untuk terus belajar dan disiplin dalam kerja”, pesannya.
Selanjutnya, saat memasuki sesi tanya jawab banyak mahasiswa sangat antusias yang ditunjukkan dengan aktif nya tanya jawab dan diskusi timbal balik antara mahasiswa dan pemateri.
Ka. Prodi Teknik Mesin, Jhonni Rahman menjelaskan bahwa momen seperti inilah yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa UIR. Sehingga mereka mampu mempersiapkan diri untuk survive dalam bersaing di dunia industri.
“Kita mungkin akan kalah dengan lulusan dari kampus-kampus besar di Indonesia jika yang menjadi tolak ukur kesuksesan adalah kemampuan akademik. Namun hal yang paling ditekankan di industri adalah sikap untuk terus maju dan mau belajar, disiplin, dan mental yang tangguh serta mampu bekerja dengan baik dalam tekanan,” tutur Jhoni Rahman.
Jhonni pun juga menambahkan bahwa ijazah yang dimiliki tidak mutlak mencerminkan skill maupun soft skill yang dimiliki. Optimisme serta selalu meningkatkan kapabilitas individu adalah poin penting yang harus dimiliki oleh lulusan Teknik Mesin UIR agar dapat bersaing seperti alumni-alumni UIR lainnya yang saat ini menduduki posisi-posisi penting di berbagai sektor industri.
Prodi Teknik Mesin UIR senantiasa menyelenggarakan dan mengundang para pakar, akademisi dan praktisi untuk menjelaskan kepada mahasiswa ilmu-ilmu praktis yang perlu mereka persiapkan dalam menghadapi dunia kerja. Selain itu, dengan adanya masukan positif dari pakar-pakar tersebut Prodi Teknik Mesin UIR pun akan terus melakukan pengembangan dan perbaikan konten dan sistem pengajaran yang menunjang kebutuhan industri, sehingga lulusan Prodi Teknik Mesin UIR dapat menjadi prioritas di dunia industri.(rls/kh/hms)
