Pekanbaru, UIR: Prof. Dr. rer. nat. Muh Aris Marfai, S.Si, M.Sc, Guru Besar Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, menyampaikan kuliah umum yang berjudul “Intergrasi Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai” pada Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UIR pada hari Senin, 5 November 2018.
Ia menyampaikan keterkaitan DAS dengan Perencanaan Wilayah dan Kota, “Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (PP 37/2012).
Potensi dan permasalahan DAS di Pulau Kecil yang berbeda dengan DAS di Pulau Besar. Untuk itu diperlukan pengelolaan DAS yang tepat di daerah pulau kecil. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai adalah upaya dalam mengelola hubungan timbal balik antar sumberdaya alam terutama vegetasi, tanah dan air dengan sumberdaya manusia di DAS dan segala aktivitasnya untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan jasa lingkungan bagi kepentingan pembangunan dan kelestarian ekosistem DAS.
Dekan Fakultas Geografis tersebut juga menjelaskan tentang wilayah pesisir, adalah pertemuan antara darat dan laut yang meliputi sekitar 8% dari permukaan bumi (Birkeland, 1983) dan merupakan peralihan antara ekosistem darat dan laut yang masih dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut (UU No 27 tahun 2007).
Pada mulanya, manajemen pesisir dan DAS dilakukan secara terpisah. Namun, karena sungai dan pantai adalah satu entitas fisik dan ekologis, perubahan pola penggunaan lahan dan sumber daya di daerah hulu (DAS) akan berdampak pada daerah hilir (pesisir). Sehingga, konflik yang terjadi pada sumber daya alam dan penggunaan lahan telah membawa kebutuhan akan pendekatan yang komprehensif, yang melibatkan berbagai tujuan dan kebutuhan untuk memperhitungkan skala kepentingan yang lebih luas baik dalam ruang maupun waktu.
Dengan perspektif kontemporer ini, pendekatan terpadu untuk pengelolaan zona pesisir dan DAS masuk akal dan tepat.
Kuliah umum dihadiri dosen dan mahasiswa Prodi PWK, dan terkait wilayah Provinsi Riau yang secara geografis adalah pesisir dan DAS, muncul berbagai pertanyaan dari mahasiswa sehingga kuliah umum menjadi sangat menarik. Hal itu juga sesuai dengan visi PWK UIR “menjadi Prodi yang unggul dalam Pengelolaan DAS di Provini Riau”.*
[]relispwk
