Smart city atau kota cerdas merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Dilansir dari dpu.kulonprogokab.go.id, Kota cerdas adalah sebuah visi pengembangan perkotaan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dan teknologi Internet of Things (IoT) dengan cara yang aman untuk mengelola aset kota. Sudah beberapa kota di Indonesia yang mengadaptasi konsep ini diantaranya Bandung, Jakarta, Makassar, Surabaya Palembang dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Pada Program Studi (Prodi) Teknik Perencanaan Wilayah dan Tata Kota (PWK) Universitas Islam Riau (UIR), para mahasiswa mempelajari konsep tersebut. Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Prodi PWK UIR Ade Wahyudi, S.T., M.T.
“Konsep Smart City yang saat ini sedang ramai diperbincangkan publik juga dipelajari oleh mahasiswa PWK UIR, yaitu dalam mata kuliah perencanaan Kota. Mahasiswa akan disajikan definisi, konsep, indikator, studi kasus, dan contoh kota-kota di Indonesia yang berhasil menerapkan konsep ini, sehingga menciptakan SDM perencanaan tata kota yang mengerti serta terampil,” ujarnya.
Kota cerdas adalah kota yang menggunakan prinsip-prinsip smart living, smart government, smart economy, smart environment, smart mobility, dan yang juga tak kalah penting adalah smart people. Ke enam prinsip ini mewakili unsur – unsur penting penopang hidup bermasyarakat yang terintegrasi dengan baik, mudah, aplikatif dan sarat nilai yang berbasis kecanggihan teknologi.
“Konsep ini muncul di Indonesia sejak tahun 2015, saat itu pemanfaatan Big Data menjadi sebuah hal yang fundamental untuk diintegrasikan kedalam proses pembangunan. data spasial dan sektoral lainnya yang harus dapat diakses oleh publik secara online, terkini dan mudah diakses,” ungkapnya.
Selanjutnya, Ade menambahkan konsep smart city memberikan sebuah pemahaman baru dalam dunia perencanaan agar semua produk seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detil Tata Ruang (RDTR), dan dokumen spasial lainnya dapat diakses dengan mudah melalui sebuah aplikasi yang terintegrasi dan mudah diakses.
Lebih lanjut, guna wujudkan lulusan Teknik PWK UIR yang dapat bersaing dan berkompeten, SDM tenaga pengajar pun turut diperhatikan seperti Dosen PWK tergabung kedalam Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Forum Penataan Ruang Daerah (FPR). Selain itu sivitas PWK UIR juga aktif bekerjasama dengan pemerintah daerah Riau hingga Kepri menjadi tenaga ahli, riset bersama, sekaligus membangun jejaring kerjasama dengan stakeholder.(kh/hms)
