Universitas Islam Riau Riau (UIR) menggelar workshop banchmarking atau pembandingan tata kelola kelembagaan bersama Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung. Kegiatan berlangsung diruang sidang lantai II Gedung Rektorat UIR pada Rabu, 15 Mei 2024.
Untuk memajukan institusi pendidikan tentunya diperlukan kerjasama berbagai pihak salah satunya dengan mencoba melakukan perbandingan dengan Perguruan Tinggi (PT) lain. Giat bachmarking fokus pada kolaborasi dan implementasi kerjasama dari UIR ke UNPAS dan sebaliknya.
Kepada tamu undangan Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H.,MCL menjelaskan bahwa UIR merupakan kampus tertua yang ada di Riau, dibawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau UIR berhasil memiliki 34 Program Studi (Prodi), didalamnya terdalat 84 Mahasiswa Internasional dari 7 Negara.
Menanggapi hal itu, Rektor UNPAS Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E.,M.Sc juga menyampaikan bahwa UNPAS berada dibawah naungan Yayasan Paguyuban Pasundan yang telah memiliki 40 institusi pendidikan mulai dari PAUD sampai PT.
Giat Banchmarking dipandu oleh Kabag Humas UIR Dr. Harry Setiawan, M.I.Kom. Beberapa point kerjasama yang akan dilakukan berkaitan dengan Chatur Dharma Perguruan Tinggi yaitu Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Joint Research dan lain sebagainya.
“Saat ini sesama Perguruan Tinggi (PT) bukan lagi bersaing, namun harus mampu berkolaborasi menghadapi perubahan dan tantangan zaman”, ujar Rektor UNPAS.
Guru Besar UNPAS Prof. Dr. H. Bambang Heru, P. MS menyampaikan, terdapat Prodi S3 Ilmu Manajemen yang telah meluluskan 209 doktor dalam waktu 5 tahun terakhir, hal ini tentunya akan memberikan peluang kerjasama bagi UIR yang akan membuka Prodi S3 Sains Manajemen.
Menanggapi hal itu, Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H.,MCL berencana akan melakukan bimbingan dan menguji bersama dosen UNPAS khususnya pada Program Pascasarjana.
“Somoga pertemuan ini tidak hanya penandatanganan diatas meja namun bisa diimplementasikan melalui program lain. Baik itu joint research, PkM bersama, menguji bersama, bimbingan bersama, perturan dosen, ataupun pertukaran profesor”, harapnya. (hms/smh)
